Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Barat pada 2022 di kisaran 4,0 persen - 4,8 persen (year on year/yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat Wahyu Purnama A mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumbar pada 2022 ini didorong oleh sektor pariwisata yang semakin meningkat, baik dari sisi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Apalagi dengan banyaknya kegiatan berskala nasional yang digelar sepanjang tahun 2022 ini, juga turut andil dalam meningkatkan wisatawan ke Sumbar," jelasnya, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Padang, Rabu (30/11/2022).
Kendati ada sisi pariwisata yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar, ada sisi lain yang turut mempengaruhi perekonomian di daerah, seperti halnya meningkat ketegangan dan ketidakpastian global pasca terjadinya konflik yang menahan permintaan komoditas.
Menurutnya meskipun di Sumbar tidak merasakan dampak yang besar akibat konflik global itu, namun hal tersebut sedikitnya turut mempengaruhi perekonomian di daerah.
Selain itu adanya risiko terhambatnya kegiatan investasi baik pada proyek pemerintah maupun swasta di tengah ketidakpastian global tersebut, juga berperan dalam menekan pertumbuhan ekonomi di Sumbar.
Wahyu menyampaikan dengan adanya pertumbuhan ekonomi Sumbar 4,0 - 4,8 persen yoy itu, bila dilihat pada kondisi tahun 2020 dan 2021, kondisi perekonomian yang terjadi di tahun 2022 sudah lebih baik.
"Tahun 2020 itu pertumbuhan ekonomi di Sumbar 2,0 persen, tahun 2021 tidak sampai 4,0 persen. Lalu di tahun 2022 ini diperkirakan sampai 4,8 persen. Sudah lebih baik," tegasnya.
Dikatakannya melihat pada tahun 2023 mendatang, dengan adanya kegiatan Visit Beautiful West Sumatra (Tahun Kunjungan Wisata Sumatra Barat) 2023 akan berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Sumbar di tahun mendatang.
"Saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar di tahun 2023 menyentuh angka 4,2 persen hingga 5,0 persen," kata Wahyu.
Dia menyatakan melalui tahun kunjungan wisata Sumbar 2023 itu diproyeksikan akan mendorong aktivitas konsumsi dan investasi di Sumbar.
Hal ini dikarenakan akan banyak kegiatan-kegiatan yang digelar di Sumbar dengan skala nasional maupun lokal. Mulai dari kegiatan di sektor pariwisata, maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
"Kalau pariwisata jalan, maka UMKM, perhotelan, jasa transportasi atau travel agent akan bergerak. Jadi ekonomi pun akan berjalan dengan baik," ungkap Wahyu.
Untuk itu, dia berharap pada tahun 2023 mendatang semua pihak mulai dari Pemprov, Pemkab dan Pemko di Sumbar kompak dan komitmen untuk bergerak bersama memajukan perekonomian daerah.