Bisnis.com, PALEMBANG — Sebanyak 40 rumah di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,4 meter lantaran curah hujan tinggi.
Camat Jirak Jaya, Yudi Suhendra mengatakan, intensitas hujan tinggi itu telah terjadi selama tiga hari berturut-turut. Hujan itu pula membuat sungai meluap hingga banjir.
"Sampai sekarang masih deras aliran sungainya, akibatnya terjadi banjir dan merendam rumah warga," katanya, Kamis (20/10/2022).
Selain di Desa Jembatan Gantung, desa lain juga ikut terdampak luapan air sungai ini. Seperti Sungai Jirak serta Sungai Keruh di Desa Layan yang memaksa sejumlah keluarga mengungsi.
"Akibat banjir ini, anak-anak di desa lain jadi terkendala menuju sekolah karena air menggenangi jalan setinggi 50 sentimeter," jelasnya.
Pihaknya juga langsung melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak, serta berkoordinasi dengan Forkopimcam maupun Tagana Kecamatan untuk bersiaga.
Baca Juga
Namun demikian, Yudi menegaskan tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Ia mengingatkan warga terus waspada karena tingginya debit air ditambah arus sungai deras.
"Kami juga aktif mengimbau warga agar tetap waspada, mengingat curah hujan masih diprediksi kembali turun. Serta mengimbau untuk mengurangi aktivitas di aliran sungai untuk menghindari bahaya," jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Muba Apriyadi mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan normalisasi sungai sebagai solusi atasi banjir tahunan.
"Kita siapkan solusinya agar banjir ini tidak terus menerus tiap tahun terjadi, tadi sudah dibicarakan bersama Camat dan Kades untuk kita lakukan normalisasi sungai," katanya.
Dia mengemukakan, normalisasi akan dilakukan dengan catatan warga sekitar memberikan dukungan.
"Jangan nanti pas kita mau lakukan normalisasi malah mau minta ganti rugi, ini kan demi kepentingan warga jangan malah dimanfaatkan dengan hal yang tidak benar," tegasnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumsel menyiapkan bantuan tanggap darurat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor pada musim hujan 2022 ini.
"Selain bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan dan sejumlah barang yang dibutuhkan korban bencana, pihaknya juga menyiagakan taruna siaga bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial yang sewaktu-waktu bisa diturunkan ke lokasi bencana untuk membantu masyarakat," ucap Mawardi Yahya, Wakil Gubernur Sumsel.
Menurutnya, menghadapi musim hujan yang berpotensi terjadi bencana banjir, longsor, dan bencana lainnya, pihaknya menyiagakan 1.000 Tagana untuk memberikan bantuan penyelamatan dan penyaluran bahan makanan, obat-obatan, serta bantuan tanggap darurat lainnya.