Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin berkomitmen untuk mengendalikan deforestasi di kawasan suaka margasatwa Dangku, Desa Dawas, Kecamatan Keluang.
Pj Bupati Musi Banyuasin Apriyadi mengatakan salah satu upaya itu dengan menanam kembali pohon di kawasan.
"Kita pulihkan ekosistem dan pengendalian karhutla serta deforestasi dengan aksi nyata melalui gerakan tanam pohon," katanya, Selasa (27/9/2022).
Dia memaparkan beragam bibit tumbuhan dipilih untuk gerakan tanam pohon tersebut, seperti buah durian, pohon jengkol hingga kayu meranti.
Apriyadi mengatakan penanaman pohon juga berdampak positif ke lingkungan dan perekonomian masyarakat.
"Masyarakat kawasan hutan di Dangku Desa Dawas Kecamatan Keluang mempunyai keinginan besar untuk menjaga hutan yang berkelanjutan," tuturnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat kawasan hutan Desa Dawas bahwa masyarakat diberikan kebebasan untuk mengelola lahan hutan.
"Ingat masyarakat hanya diberikan porsi mengelola bukan untuk menjual lahan, jangan mau kalau ada mafia lahan yang mengimingi untuk beli lahan, urusannya bisa dipidana," tegasnya.
Apriyadi memerinci, saat ini tercatat sudah 314 hektare lahan yang dikelola masyarakat dari total luas lahan sebesar 38.000 ha. Adapun warga di kawasan hutan Dangku sebanyak 51 kepala keluarga (KK).
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Ujang Wisnu Bharata, mengatakan aksi penanaman pohon adalah upaya untuk pemulihan ekosistem dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Aksi itu juga untuk mendukung Indonesia’s Folu Net Sink 2030.
"Kabupaten Muba telah memulainya, kami mengapresiasi komitmen dan dukungan Pemkab Muba dalam menjaga lingkungan," katanya.
Menurut Whisnu, aksi nyata itu juga telah meningkatkan serapan emisi serta membuat hutan tropis baru.
"Aksi ini tentu harus melibatkan masyarakat secara langsung, dan Kabupaten Muba sangat mempunyai komitmen yang besar," katanya.