Bisnis.com, PEKANBARU-- Setelah proses konversi usai, Bank Riau Kepri Syariah atau BRK Syariah mencatat perolehan laba yang meningkat sampai ke posisi Rp300,69 miliar. Perseroan mencatat angka tersebut naik sampai Rp95 miliar dalam 10 hari sejak beroperasi sebagai bank syariah.
Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari menyatakan kinerja positif itu terus meningkat dan diharapkan berlanjut sampai akhir tahun ini.
"Sampai Agustus 2022 ini kami mencatatkan kinerja positif terutama setelah sekitar 10 hari beroperasi penuh sebagai bank syariah. Diantaranya perolehan laba kami mencatat sudah menyentuh angka Rp300,69 miliar," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (5/9/2022) petang.
Kemudian kinerja positif lain juga tercermin dari indikator lainnya seperti nilai aset yang kini menyentuh Rp29,59 triliun, lalu dana pihak ketiga senilai Rp25,55 triliun, kemudian penyaluran pembiayaan mencapai total Rp19,34 triliun.
Menurutnya proses konversi yang telah berjalan lancar dan perseroan telah resmi beroperasi sebagai bank syariah, membuat kinerja perusahaan bisa terus melaju dan mencatatkan hasil yang positif.
Untuk modal inti bank daerah Riau dan Kepri itu, kini tercatat sudah di atas Rp3 triliun atau sudah sesuai dengaj aturan OJK, yang mewajibkan setiap BPD untuk memiliki modal minimal senilai Rp3 triliun.
"Sebelum mengajukan izin konversi ke OJK, kami sudah diingatkan untuk memenuhi modal inti minimal sebagai salah satu syarat dan akhirnya kami bisa mencapai Rp3 triliun tersebut," ujarnya.
Setelah konversi ini, perseroan telah melakukan migrasi penempatan dana di Bank Indonesia dari sebelumnya surat berharga konvensional menjadi syariah atau sukuk. Dengan kebijakan itu, perusahaan mendapatkan kupon yang hasilnya menjadi salah satu sumber pendapatan bank.
Direktur Kredit dan Syariah BRK Syariah Tengkoe Irawan mengatakan untuk mendorong kinerja perusahaan, pihaknya menjalankan berbagai upaya diantaranya meningkatkan pemahaman karyawan terkait produk yang kemudian akan ditawarkan ke masyarakat.
"Bagaimana melakukan sosialidasi ke masyarakat jadi kami mewajibkan karyawan untuk memahami terlebih dahulu produk yang akan ditawarkan hingga kompeten memaparkan kepada masyarakat luas," ujarnya.
Untuk itu pihaknya telah mengagendakan pelatihan pemahaman produk ini setiap Sabtu selama setengah hari, dan hasilnya karyawan memiliki pemahaman mendalam tentang regulasi syariah, SOP internal, serta tentunya berbagai produk syariah.
Pihaknya berharap dengan telah usainya konversi syariah ini, pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang ekonomi syariah di Riau dan Kepri dapat diimplementasikan dan aktivitas ekonomi syariah di daerah itu terus meningkat.