Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat menggelar Sosialisasi Peraturan Nomor 3 tahun 2020 serta asesmen sistem pengamanan di Gedung Balai Pertemuan Sasana Mitra (BPSM) Komplek Perumahan Pertamina Bukit Datuk.
Peraturan BNPT Nomor 3 tahun 2020 itu sendiri berkaitan dengan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme.
Hadir langsung pada kegiatan tersebut Pjs. General Manager RU II, Khabibullah Khanafie beserta jajaran tim manajemen RU II, Direktur Perlindungan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Imam Margono, Kasubdit Pengamanan Objek Vital dan Transportasi BNPT Kolonel Marinir Wahyu Herawan, Kasi Pengamanan Objek Vital BNPT AKBP Zulkifli, Kasi Pengamanan Transportasi BNPT Yacobus Tri Raharjo, serta tim asesor dari BNPT Pusat dan segenap pekerja dan mitra kerja PT KPI RU Dumai. Rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi, tinjauan lapangan hingga review dan evaluasi.
“Sosialisasi ini sangat penting untuk diikuti mengingat status PT KPI RU Dumai yang termasuk dalam Objek Vital Nasional (Obvitnas), dimana jika terjadi gangguan maka akan menyebabkan kerawanan dalam aspek suplai energi nasional, yang akan berefek domino bagi aspek-aspek lainnya,” ujar Khanafie dalam siaran persnya Rabu (24/8/2022).
Dirinya berharap dengan adanya sosialiasi ini dapat meningkatkan kesadaran aspek pengamananseluruh fungsi untuk berperan aktif meminimalisir Ancaman Gangguan Hambatan dan Tantangan (AGHT) di lingkungan PT KPI RU Dumai.
Pada kesempatan yang sama, Imam Margono menerangkan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan tugas yang diamanatkan pemerintah kepada BNPT dalam rangka penanggulangan terorisme.
Ia menambahan bahwa pentahapan radikalisasi dimulai dari keberadaan kelompok-kelompok kecil yang tidak terafiliasi dengan kelompok teror namun membangun ketertarikan ideologi (ideological engagement), hingga kemudian menumbuhkan fase radikalisasi dan mengglorifikasi kegiatan-kegiatan yang menjadi katalisator bagi individu-individu untuk bergabung ke dalam kelompok teror.
"Jadi kelompok-kelompok kecil ini berperan di sisi hulu yang akhirnya bermuara pada kelompok teror di hilir. Pergerakan organisasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah framing, mobilizing, dan decision making," terang Imam Margono.
Dirinya berharap dengan adanya pre-assessement_serta saran dan perbaikan, bisa meningkatkan self confidence, sehingga hasil asesmen ini nantinya bisa bermanfaat dan dapat diterapkan untuk kemajuan perusahaan.
Kegiatan sosialisasi ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Section Head Security Flanzi Delefisko, terkait pengamanan di PT KPI RU Dumai. Kemudian dilanjutkan oleh Yacobus Tri Raharjo mengenai Trend Terorisme Global dan Nasional, AKBP Zulkifli mengenai Strategi Pencegahan Radikal Terorisme, dan ditutup dengan pemaparan oleh Kolonel Marinir Wahyu Herawan mengenai Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Mitigasi Tindak Pidana Terorisme.