Bisnis.com, PALEMBANG – Penerbangan internasional di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dipastikan akan kembali dibuka pada 17 Agustus 2022.
Penerbangan perdana akan dilakukan secara langsung dari Palembang – Jeddah dan Palembang – Madinah, khusus untuk pelaksanaan umrah.
Asisten II Setda Provinsi Sumatra Selatan Darma Budhy mengatakan jemaah umrah tak akan lagi melalui Jakarta, sehingga biaya yang dikeluarkan akan sedikit berkurang.
“Sudah ada respon dari menteri perhubungan terkait rencana penerbangan internasional pada 17 Agustus nanti,” katanya, Kamis (4/8/2022).
Menurut dia, Gubernur Sumsel Herman Deru akan melepas langsung jemaah yang akan umrah.
Sementara itu, Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) R Iwan Winaya Mahdar mengatakan rencana pembukaan penerbangan internasional tinggal menunggu surat edaran (SE) Satgas Covid-19 dan SE menteri perhubungan.
“Jika ini sudah keluar, maka bisa merealisasikan penerbangan internasional pada 17 Agustus 2022,” ujarnya.
Menurut Iwan, maskapai yang sudah berkomitmen untuk melakukan penerbangan khusus umrah adalah Lion Air Group.
“Dibukanya penerbangan internasional ini masih menunggu kedua SE itu, karena akan menjadi dasar referensi bahwa SMB II sudah diizinkan,” katanya.
Selain Lion air Group, maskapai lain juga telah menyampaikan rencana penerbangan keluar negeri.
“Tiger Airways sudah menyampaikan juga ingin membuka penerbangan dari Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia. Tiger punya historikal untuk penerbangan tersebut,” katanya.
Dia menambahkan, ke depannya akan ada penerbangan ke berbagai negara lain dari maskapai yang punya historikal di SMB II Palembang.
Untuk penerbangan internasional tersebut, kata Iwan, pihaknya tak ada persiapan khusus, karena sebelumnya pernah ada.
“Dari sisi operasional, kita sudah siap buka pukul 05.00 WIB-24.00 WIB, tapi tergantung dari maskapai. Terkait armadanya, maskapai pasti punya strategi komersial sendiri,” katanya.
Dia menyebut, pada Juli 2022 tren penerbangan mengalami sedikit penurunan. Sebelumnya, total penerbangan bisa mencapai 44 flight kini berkisar 34 flight – 38 flight.
Iwan mengemukakan bahwa menurunnya flight lantaran faktor avtur yang harganya masih tinggi dan berpengaruh terhadap sisi komersial maskapai.
Sementara, rata-rata penumpang harian pada kondisi normal sebanyak 7.302 penumpang, saat ini berkisar 5.000 penumpang – 6.500 penumpang.