Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), memberikan kuota program peremajaan kelapa sawit atau replanting sawit kepada pemerintah Provinsi Riau di 2022 untuk lahan perkebunan sawit seluas 11.000 hektare. Dana yang disiapkan untuk program tersebut senilai Rp330 miliar.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulfadli mengatakan dari besaran dana yang disediakan pemerintah pusat tersebut, untuk satu hektare lahan kelapa sawit mendapatkan Rp30 juta.
"Tahun ini Provinsi Riau mendapat bantuan program replanting sawit seluas 11.000 hektare. Di mana dengan anggaran replanting Rp30 juta per hektare," ujarnya, Senin (18/7/2022).
Dia merincikan program replanting seluas 11.000 hektare tersebut, akan dilaksanakan di 10 kabupaten dan kota. Luasan lahan kelapa sawit yang akan direplanting merupakan usulan kabupaten/kota yang diteruskan ke pemerintah pusat.
Data pihaknya mencatat untuk 10 kabupaten/kota yang mendapatkan program replanting sawit yakni Kabupaten Pelalawan 3.000 Ha, Kabupaten Rohil 2.000 Ha, Kabupaten Kampar 1.500 Ha, Kabupaten Siak 1.000 Ha, Kabupaten Rohul 1.000 Ha, Kabupaten Kuansing 500 Ha, Kabupaten Inhil 500 Ha, Kabupaten Bengkalis 500 Ha, Kabupaten Inhu 500 Ha, dan Kota Dumai 500 Ha.
Angka alokasi program replanting dari BPDPKS ini menurutnya lebih rendah dari usulan masing-masing pemda di Riau yang mencapai total 14.831 Ha ke pemerintah pusat.
Daerah yang paling luas mengusulkan replanting sawit tahun ini adalah Kabupaten Pelalawan seluas 5.366 Ha. Kemudian disusul Rokan Hilir seluas 2.238 Ha. Selanjutnya, Kabupaten Kampar seluas 1.630 Ha, Siak seluas 1.134 Ha, Rokan Hulu seluas 1.073 Ha, Bengkalis seluas 1.000 Ha, Indragiri Hilir seluas 1.000 Ha, Indragiri Hulu seluas 600 Ha, Dumai seluas 520 Ha, Kuantan Singingi seluas 299 Ha.
"Usulannya memang 14.831 Ha, namun yang ditetapkan tahun ini di Riau yang mendapatkan program replanting seluas 11.000 Ha."