Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dekranasda Sumsel Lestarikan Rumah Adat Lewat Festival Anjungan

Dewan Kesenian dan Kerajinan Daerah Sumatra Selatan atau Dekranasda Sumsel menggelar Festival Anjungan 2022 sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan budaya provinsi tersebut.
Sejumlah pengunjung melihat salah satu rumah adat saat Festival Anjungan Sumsel 2022 yang ada di Kawasan Anjungan Dekranasda Sumsel Jakabaring. istimewa
Sejumlah pengunjung melihat salah satu rumah adat saat Festival Anjungan Sumsel 2022 yang ada di Kawasan Anjungan Dekranasda Sumsel Jakabaring. istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Dewan Kesenian dan Kerajinan Daerah Sumatra Selatan atau Dekranasda Sumsel menggelar Festival Anjungan 2022 sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan budaya provinsi tersebut.

Ketua Dekranasda Sumsel, Febrita Lustia, mengatakan festival tersebut menyoroti ragam rumah adat yang berada di 17 kabupaten/kota yang dikemas dengan pameran kuliner maupun kerajinan khas tiap daerah.

“Festival ini merupakan terobosan kami untuk melestraikan sekaligus mengenalkan kekayaan rumah adat yang ada di Sumsel,” katanya, saat membuka Festival Anjungan Sumsel 2022, Kamis (23/6/2022).

Adapun festival yang digelar di Kawasan Anjungan Dekranasda Sumsel Jakabaring itu bakal berlangsung hingga Jumat (24/6/2022).

Sebetulnya, kata Febry,  kawasan anjungan di Dekranasda sudah ada sejak lama. Namun lantaran pandemi Covid-19 melanda cukup lama sehingga minim kegiatan. 

Menurut Feby dalam festival ini juga ada penilaian beberapa aspek anjungan. Hal ini tak lain untuk memberikan semangat kepada para peserta agar kedepan dapat semakin aktif melestarikan rumah adat, masakan dan kerajinan daerahnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi inisasi yang telah dilakukan pengurus Dekranasda Sumsel. 

Menurut Deru, banyak yang bisa diunggulkan dari anjungan tiap daerah tersebut. Mulai dari filosofi bangunannya hingga kuliner dan kerajinan yang dipamerkan di dalamnya. 

Dia menambahkan seharusnya setiap anjungan memiliki pemandu (guide) yang bisa menjelaskan filosofi bangunan kepada pengunjung.

“Misalnya kenapa rata-rata rumah adat ini berbentuk panggung. Penjelasan itu  perlu karena bisa jadi kita bukan hanya menonton bangunan saja tapi edukasi juga bagi masyarakat lain," jelasnya. 

Untuk mendukung pemeliharaan anjungan tersebut, gubernur pun mengimbau agar bupati/walikota dapat menjadikan anjungan sebagai kantor penghubung masing-masing daerah.

"Tidak perlu lagi sewa kantor penghubung karena ini bisa dimanfaatkan. Tapi bukan menjadi tempat penginapan,” kata dia. (M05/M06/M07/M08/M09).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper