Bisnis.com, PEKANBARU-- Pemerintah Provinsi Riau berharap kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sektor pangan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ikut mendukung menjaga pengendalian inflasi daerah itu.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan perlu upaya memperkuat kinerja BUMD sektor pangan dan BUMDes, terhadap pemenuhan, ketersediaan dan akses distribusi pangan daerah sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi daerah.
"Dimana BUMD dan BUMDes agar ikut serta secara aktif dalam upaya pengendalian harga dan melakukan kegiatan perdagangan komoditas pangan di Provinsi Riau," ujarnya Rabu (15/6/2022).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Mei 2022 lalu Riau mengalami inflasi sebesar 0,88 persen secara bulanan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,60 persen secara bulanan. Sementara itu inflasi tahunan Riau pada Mei 2022 sebesar 4,51 persen, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,68 persen. Sedangkan inflasi tahun berjalan Riau Januari-Mei 2022 sudah mencapai 3,38 persen.
Inflasi Riau pada Mei 2022 lalu utamanya bersumber dari kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (nasi dengan lauk dan bakso siap santap), makanan minuman dan tembakau (bawang merah, daging ayam ras), serta transportasi (tarif angkutan udara). Selain itu, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga minyak goreng, cabai merah, semen, jengkol, dan cabai hijau.
Dengan kondisi itu, Edy juga meminta Pemerintah Daerah kabupaten dan kota agar lebih meningkatkan komunikasi untuk mengelola permintaan bahan pangan secara aktif, berperan mengantisipasi potensi gejolak harga, dengan meningkatkan koordinasi antar masing - masing satuan kerja yang berpotensi mempengaruhi tingkat inflasi.
"Karena itu TPID Provinsi Riau perlu menyusun mekanisme kerja dan koordinasi antar provinsi dan TPID antar kabupaten kota untuk meningkatkan efektivitas upaya - upaya dan program pengendalian harga di Provinsi Riau."