Bisnis.com, PEKANBARU - PT Bank BRI (Persero) Tbk regional Pekanbaru telah menjalankan sejumlah strategi untuk meningkatkan penyaluran kredit segmen mikro di wilayahnya.
Regional CEO BRI Pekanbaru Hari Basuki menjelaskan sejumlah strategi itu dirumuskan pada 2021 lalu, dan mulai berjalan dengan harapan bisa mendorong aktivitas perekonomian sekaligus nilai sosial masyarakat setempat.
"Pada 2021 lalu, demi mendorong ekonomi dan nilai sosial setempat, BRI Pekanbaru telah berinovasi dengan menciptakan program inkubasi segmen mikro dalam wujud Figur Inspiratif Lokal, Desa BRILIAN, Klaster UMKM, dan Rumah BUMN," ujarnya Kamis (24/3/2022).
Data perseroan mencatat pada posisi 31 Desember 2021, Regional Office BRI Pekanbaru telah menyalurkan kredit UMKM senilai Rp11,77 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 345.900. Dari total Rp11,77 triliun tersebut, kredit yang masuk kategori Kredit Usaha Rakyat atau KUR mencapai Rp4,42 triliun. Adapun, KUR Mikro memiliki jumlah nasabah sebanyak 134.000 debitur.
Menurutnya, BRI terus fokus untuk meningkatkan fungsi intermediari demi mendorong aktivitas perekonomian dan nilai sosial setempat.
Ke depannya, dia menegaskan BRI akan terus memperluas jangkauan inklusi keuangan dan kemudahan akses finansial bagi masyarakat luas sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Riau dan Kepri yang menjadi wilayah operasional BRI Pekanbaru.
Baca Juga
Dia menguraikan program Figur Inspiratif Lokal adalah tokoh masyarakat yang dipilih untuk pemberdayaan masyarakat setempat demi peningkatan kesejahteraan dan taraf ekonomi dengan memanfaatkan secara optimal potensi yang ada di wilayahnya.
Sementara itu, Desa BRILIAN merupakan desa binaan BRI yang memiliki seluruh atau kombinasi dari empat aspek berikut yaitu mempunyai Bumdes, program digitalisasi yang terimplementasi di desa, program inovasi atau desa kelurahan yang kreatif dalam memecahkan masalah kemasyarakatan dan sosial, serta keberlanjutan yakni desa yang mampu secara berkesinambungan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan sektor unggulan desa.
"Untuk jumlah Desa BRILIAN di tahun ini yang didaftarkan ada 89 desa yang juga direkomendasikan oleh pemerintah desa di Provinsi Riau."
Salah satu desa yang sudah mengikuti program ini yaitu Desa Kuala Alam di Kecamatan Bengkalis, Riau. Desa ini termasuk wilayah yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat banyak lahan kosong, lalu masyarakat desa mulai menggarap lahannya menjadi lebih produktif salah satunya dengan menanam nanas.
Direktur BUMDes Kuala Alam, Zulkifli menjelaskan sejak 2018 diketahui ada ratusan hektare lahan tidur milik masyarakat yang berisiko terbakar, lalu desa berinisiatif membentuk unit usaha perkebunan dengan komoditasnya yaitu nanas.
"2019 dimulailah penanaman nanas di lahan tidur tersebut, dan mulai menghasilkan nanas segar. Hasilnya kami kirimkan ke pasar tradisional dan sampai sekarang kami menjadi pemasok utama nanas di pasar Bengkalis," ujarnya.
Kini dalam sehari pihaknya bisa memanen dan mengolah hingga 1.000 buah nanas perhari, dan sekitar 100 ton nanas perbulan. Selain dijual segar, nanas juga diolah menjadi berbagai produk turunan seperti selai nanas dan sekitar total delapan produk turunan lainnya. Dalam sehari omset yang didapatkan bisa mencapai Rp1juta, dan rerata Rp20 juta - Rp30 juta perbulan.
Berkat kegigihan yang sudah dilakukan, BUMdes Kuala Alam dilirik oleh Bank BRI dan diikutkan dalam program klaster UMKM serta desa BRIlian Preneur, hingga menjadi desa terbaik pada 2020 dan menjadi utusan asal Riau untuk mengikuti seleksi tingkat nasional.