Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Wabah PMK di Sumut Jelang Iduladha, 6.048 Ekor Hewan Ternak Tertular

Sejauh ini, terdapat 6.048 ekor hewan ternak di Sumatra Utara yang tertular Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.776 di antaranya diprediksi akan segera sembuh.
Ilustrasi / Antara
Ilustrasi / Antara

Bisnis.com, MEDAN - Sejauh ini, terdapat 6.048 ekor hewan ternak di Sumatra Utara yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.776 di antaranya diprediksi akan segera sembuh. Hewan-hewan itu saat ini masih menunggu masa inkubasi sebelum nantinya kembali dilepaskan.

Menurut Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, sudah terdapat sekitar 4.000 hewan ternak yang sebelumnya terinfeksi PMK kini telah sembuh.

"Saat ini sudah berkisar 4.000 hewan ternak yang sembuh. Hanya tinggal sekitar 70 ekor saja yang terkontaminasi dan diisolasi. Jadi tidak ada masalah, semua terkendali," ujar Edy, Rabu (8/6/2022).

Edy mengatakan, penanganan PMK di Sumatra Utara melibatkan berbagai unsur. Mulai dari pemerintah kabupaten dan kota serta otoritas terkait. Pihaknya juga menerapkan pengetatan lalu lintas hewan ternak, khususnya antarprovinsi.

Menurut Edy, sejauh ini hanya terdapat 10 ekor hewan ternak di Sumatra Utara yang mati. Namun kematian hewan-hewan itu belum dipastikan akibat PMK.

Untuk itu, Edy mengimbau masyarakat agar tidak khawatir berlebihan. Sebab, pemerintah sudah menyediakan obat-obatan khusus untuk mengendalikan PMK.

"Jadi rakyat tak perlu bimbang. Dan hanya 10 ekor yang mati, itu pun belum tentu terpapar PMK," kata dia.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumatra Utara Azhar Harahap, terdapat 1.776 ekor hewan ternak di provinsi ini yang sedang dalam proses penyembuhan total dari PMK.

"Penyembuhan itu, sebenarnya hewan ternak dalam kondisi membaik. Namun masih harus dirawat atau masuk masa inkubasi 14 hari," ujar Azhar.

Azhar mengatakan, sejauh ini hanya terdapat 10 ekor hewan ternak terindikasi PMK yang mati. Kemudian juga ada 35 ekor hewan ternak lainnya yang telah dipotong karena juga diduga tertular penyakit tersebut.

Sedangkan hewan yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 4.227 ekor. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah.

Azhar mengatakan, pemerintah daerah telah menerapkan aturan ketat tentang jual-beli hewan ternak melalui Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Begitu juga dengan pengetatan lalu lintas ternak ke Sumatra Utara. Semua pintu masuk yang ada dijaga ketat oleh petugas dari tim penanganan PMK," kata dia.

Menurut Azhar, petugas melakukan penjagaan ketat lalu lintas hewan ternak di tujuh kabupaten. Antara lain di Kabupaten Mandailing Natal, lalu Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Kemudian di Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Langkat serta Kabupaten Tapanuli Tengah.

Azhar mengatakan, kebutuhan hewan kurban untuk Iduladha tahun ini dapat dipenuhi oleh stok dari dalam provinsi. Sehingga tidak perlu didatangkan dari luar. Dia memperkirakan permintaan hewan ternak untuk kebutuhan kurban di Sumatra Utara mencapai 6.000 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper