Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Ekspor CPO Naik, Teluk Bayur Siapkan Kapasitas Kepelabuhan hingga 5 Juta Ton

Deputi General Manager Komersial PT Pelindo Teluk Bayur Hendri Adolf mengatakan rata-rata per tahun kapasitas ekspor CPO di Pelabuhan Teluk Bayur di angka 2,5 juta ton per tahunnya.
Deputi General Manager Komersial PT Pelindo Teluk Bayur Hendri Adolf. /Bisnis-Noli Hendra
Deputi General Manager Komersial PT Pelindo Teluk Bayur Hendri Adolf. /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat, memiliki kapasitas ekspor minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 5 juta ton per tahun.

Namun yang tergarap sejauh ini baru tahun 2021 mencapai 3 juta ton per tahun. Deputi General Manager Komersial PT Pelindo Teluk Bayur Hendri Adolf mengatakan throughput CPO di Pelabuhan Teluk Bayur di angka 3 juta ton di tahun 2021.

Padahal di pelabuhan yang dibangun pada 1893 itu memiliki kapasitas hingga 5 juta ton CPO per tahunnya. Artinya di Pelabuhan Teluk Bayur masih membuka peluang untuk pengusaha CPO lainnya sebesar 2 juta ton lagi.

"Sesuai arahan dari holding kami, optimalkan fasilitas yang ada. Di Pelabuhan Teluk Bayur ini jika dimaksimalkan lagi dapat mencapai 5 juta ton CPO per tahunnya," kata dia kepada Bisnis di Padang, Rabu (6/4/2022).

Diakuinya beberapa waktu lalu tahun 2021 memang terjadi antrean kapal untuk kapal-kapal general cargo dan CPO karena ada peningkatan pengapalan komoditi batu bara dan cangkang sampai dengan pebruari 2022 ini, kemudian pada bulan Maret sampai saat ini kembali berjalan lancar.

Artinya melakukan penambahan kapasitas dalam kondisi saat ini bukanlah langkah yang tepat. Untuk itu melihat kapasitas yang ada, Pelabuhan Teluk Bayur masih sanggup untuk ekspor CPO 5 juta ton per tahunnya.

"Kalau dihitung, ya baru 60 persen dari kapasitas seharusnya yang berjalan selama ini di Pelabuhan Teluk Bayur," jelasnya.

Hendri menyebutkan di Pelabuhan Teluk Bayur itu tidak hanya datang dari CPO wilayah Sumbar saja, tapi juga menjadi tujuan dari CPO provinsi tetangga yakni dari Bengkulu," ujar dia.

Dikatakannya untuk memperkuat fasilitas yang ada saat ini, Pelabuhan Teluk Bayur juga akan menggeser kawasan perkantoran ke arah lahan baru yang kini tahap pembebasan lahan dengan luas sekitar 6 hektare," tegasnya.

Dengan adanya pembangunan kawasan kantor baru itu, maka kawasan perkantoran yang ada saat ini nantinya akan menjadi kawasan pelabuhan yang dapat digunakan berbagai kegiatan.

"Ya bisa lapangan penumpukan cargo, petikemas dan lainnya. Jadi bisa memperluas untuk aktivitas di pelabuhan," sebut dia.

Hendri mengatakan dengan adanya peningkatan kapasitas ekspor CPO itu, diharapkan dapat untuk menggenjot industri pengolahan yang ada di Sumbar.

Selain itu, bila kapasitas ekspor CPO di Pelabuhan Teluk Bayur bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin yakni bisa 5 juta ton per tahun, maka secara tidak langsung telah mengembalikan kejayaan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhan terbesar di pesisir barat Pulau Sumatra dan pelabuhan tertua kedua di Indonesia setelah Tanjung Priok.

Hendri menjelaskan di Pelabuhan Teluk Bayur ini melayani berbagai jenis komoditas seperti batu bara, semen, clinker, minyak kelapa sawit, kayu manis, teh, moulding, furniture, dan karet, yang merupakan komoditas ekspor unggulan di Sumbar. Adapun tujuan ekspornya untuk benua Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Afrika. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper