Bisnis.com, BATAM - Pertumbuhan ekonomi kota Batam sepanjang tahun 2021 mengalami kenaikan signifikan. Capaian pertumbuhan ekonomi di angka 4,75 persen Kota Batam ini, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen dan Kepulauan Riau (Kepri) sebesar 3,43 persen pada 2021 lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam Rahmad Iswanto dalam paparannya pada Rabu 2 Maret 2022 lalu, menjelaskan capaian Kota Batam pada 2021 jauh lebih baik dibanding tahun 2020 lalu yang minus 2,55 persen karena pandemi Covid-19.
Berdasarkan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor industri pengolahan menyumbang kontribusi sebesar 58,41 persen, dengan pertumbuhan sebesar 5,31 persen per tahun, dan andil pertumbuhan sebesar 3,07 persen. Diikuti sektor konstruksi yang berkontribusi sebesar 20,44 persen, dengan pertumbuhan mencapai 6,70 persen per tahun dan menyumbang andil pertumbuhan 1,29 persen. Sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor, berkontribusi sebesar 5,87 persen, selama 2021 tumbuh mencapai 2,41 persen, dengan andil 0,14 persen.
Dari sisi distribusi PDRB menurut lapangan usaha, sektor industri pengolahan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Batam, dengan kontribusi sebesar 58,41 persen. Kemudian, sektor konstruksi yang memberikan kontribusi sebesar 20,44 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi secara signifikan pada 2021, infrastruktur Kota Batam juga terus mengalami peningkatan melalui kerja Badan Pengusahaan (BP) Batam, Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dan dari tingkat pusat.
Pada tahun 2021, BP Batam berhasil menyelesaikan program strategis pembangunan infrastruktur. BP Batam merampungkan sebanyak 38 proyek dengan total nilai Rp 428 miliar. Sedangkan untuk proyek pendanaan dengan sistem multi years, terdapat 18 proyek dengan nilai sebesar Rp 431 miliar.
"Meskipun pandemi Covid-19, pembangunan infrastruktur terus kita lakukan. Tujuannya tidak lain mendorong ekonomi Kota Batam," kata Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Pembangunan infrastruktur yang telah diselesaikan oleh BP Batam tahun 2021 meliputi perbaikan dermaga selatan Pelabuhan Batuampar dan pengerasan container yard dermaga utara dengan luasan dua hektare; revitalisasi dan pembuatan rak pipa terpadu terminal Curah Cair Kabil; penyelesaian pembangunan jalan raya, seperti jalur kedua Jalan Hang Kesturi, Jalan Arteri Gajah Mada, Jalan Kolektor CPO Kabil, Jalan Kolektor Bundaran Madani ke Bengkong Sadai, Jalan dan Lengan Simpang Batu Ampar Tahap satu, Jalan Kolektor dan Jembatan Kawasan Industri, Jalan Kawasan Industri Tanjung Uncang ke Mc Connel Dowell, dan Jalan Industri Tanjung Uncang.
BP Batam juga melakukan pengembangan fasilitas wisata di Batam dengan melakukan pekerjaan penataan kawasan Taman Kolam Sekupang tahap kedua; pembangunan jalur sepeda di Jalan RE Martadinata tahap 2 dan sudah selesai dilakukan.
Pembangunan lain di Kota Batam yang masih berlangsung, diantaranya adalah pembangunan di bidang kawasan ekonomi kesehatan, bandar udara, serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Dengan adanya pembangunan infrastruktur, membawa keuntungan yang bagi masyarakat. Batam sekali lagi mampu membuktikan menjadi magnet bagi para investor. Pembangunan yang dilakukan oleh BP Batam menjadikan investor semakin nyaman dan mantap berinvestasi di Batam.
Batam sedang dikembangkan menjadi hub logistik nasional. Ini akan dinikmati oleh daerah lain juga di Kepri. Agar dinikmati oleh seluruh masyarakat Kepri," tutur Rudi.
Pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan perbaikan infrastruktur di Kota Batam mendapat sambutan baik dari dunia usaha. Mereka juga menyampaikan harapan akan perbaikan yang sama dari sector-sektor yang dinilai tak kalah penting seperti kemudahan perizinan dan penurunan biaya lalu lintas barang keluar masuk Batam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, mengatakan pembangunan infrastruktur jalan di Batam, baik itu jalan umum ataupun jalan penghubung dengan kawasan industri sudah sangat baik. Apresiasi terhadap kinerja pemerintah yang telah begitu gencar. Dengan pembangunan tersebut, Rafki mengatakan tingkat kemacetan di Batam ataupun arus pergerakan barang dari pabrik ke pelabuhan laut ataupun Bandara relatif lebih lancar dan teratur.
Hal ini diyakini akan mempercepat dan mempermudah pengiriman barang oleh pelaku usaha di Batam ke tempat tujuan terutama untuk ekspor ke luar negeri.
“Walaupun ada kontainer yang dikirimkan lewat jalur laut ke pelabuhan Batu Ampar, namun pengiriman jalur darat masih juga menjadi andalan bagi para pelaku usaha. Sehingga kualitas dan lebar jalan yang memadai akan sangat membantu pelaku usaha dan investor yang berinvestasi di Batam. Jadi manfaat dari semakin bagusnya infrastruktur jalan di Batam ini sangat dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha yang ada di Batam,” kata Rafki.
Rafki melanjutkan, pihaknya berharap infrastruktur pelabuhan masih harus terus digenjot perbaikannya. Karena dengan kondisi pelabuhan seperti sekarang, pelaku usaha masih merasakan kalau tarif kontainer ke luar negeri itu relatif masih mahal. Kondisi peralatan di pelabuhan khususnya di Batu Ampar masih harus dimodernisasi supaya bisa lebih cepat melakukan handling kontainer dengan biaya yang lebih murah.
Efisiensi di pelabuhan masih bisa ditingkatkan skalanya supaya produk yang dikirim dari Batam ke luar negeri bisa lebih murah jika biaya kontainernya juga lebih murah. Dengan begitu produk dari Batam tersebut akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasaran internasional.
“Pihak BP Batam sendiri sudah dengan cepat menanggapi dengan tindakan akan melakukan kajian lebih mendalam lagi untuk komponen biaya yang ada dalam tarif kontainer tersebut. BP Batam juga sudah berupaya untuk melakukan pengadaan peralatan pelabuhan yang lebih modern dan melakukan pengerjaan perluasan pelabuhan ataupun peningkatan infrastruktur pelabuhan lainnya. Harapan kita bisa cepat selesai dan ongkos kontainer dari Batam bisa ditekan ke tingkat yang paling efisien,” kata Rafki lagi.(K41)