Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Potensi Likuefaksi Pascagempa Pasaman Barat

Kerentanan likuefaksinya sedang yang artinya zona kerentanan yang dapat mengalami likuefaksi secara tidak merata dan struktur tanah umumnya rusak.
Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia./Antara-Iggoy el Fitra.
Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia./Antara-Iggoy el Fitra.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Geologi Kementerian ESDM meminta masyarakat untuk mewaspadai bahaya ikutan berupa retakan tanah hingga likuefaksi pascagempa bumi yang mengguncang Pasaman Barat di Sumatera Barat.

"Peluang terjadinya likuefaksi dapat terjadi khususnya di daerah dataran dan sedikit landai," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (26/2/2022).

Eko menjelaskan umumnya kerentanan likuefaksinya sedang yang artinya zona kerentanan yang dapat mengalami likuefaksi secara tidak merata dan struktur tanah umumnya rusak.

Tipe kerusakan struktur tanah yang terjadi berupa pergeseran lateral, penurunan tanah, dan semburan pasir.

Berdasarkan informasi, akibat rentetan gempa darat yang mengguncang Pasaman dan Pasaman Barat telah terjadi fenomena tanah bergerak. Fenomena ini terjadi di kawasan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Pasaman.

Badang Geologi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan mekanisme tanah bergerak yang telah terjadi.

Eko mengatakan fenomena likuefaksi berupa aliran yang dapat menyebabkan gerakan tanah atau tanah bergerak dapat terjadi apabila beberapa persyaratan terpenuhi, yaitu kondisi litologi penyusun, morfologi, muka air tanah, dan gempa bumi sebagai pemicu terjadinya likuefaksi.

"Likuefaksi tipe aliran ini dapat terjadi karena kondisi material tanah yang sangat jenuh air dan relatif dangkal, dan material ini bersumber dari hasil litologi rombakan bagian hulunya," jelas Eko.

Waspadai Potensi Likuefaksi Pascagempa Pasaman Barat

Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 orang warga Sumatera Barat mengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 yang terjadi Jumat (25/2)./Antara-Muhammad Arif Pribadi.

Lebih lanjut ia menduga sifat material hasil rombakan ini kemungkinan bersifat non plastis sampai sedikit plastis, kurang padu, dan berada dalam kondisi jenuh air.

Selain itu, kemiringan lereng yang relatif landai mengarah ke sungai batang timah adalah salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadi pergerakan mengalir dengan pemicu guncangan yang sangat kuat (dekat sumber gempa sekitar 17 kilometer), sehingga mengurai dan menghancurkan kekuatan tanah aslinya.

Selanjutnya, Eko juga menjelaskan mengenai fenomena semburan lumpur air panas yang juga terjadi akibat gempa bumi Pasaman di lokasi terdampak sekitar 30 meter dari pemandian air panas.

Dugaan sementara, guncangan gempa bumi yang sangat kuat menyebabkan retakan yang memotong akuifer yang berisi air panas dan diperkirakan retakan tersebut menembus ke permukaan aluvium hingga permukaan tanah.

"Material lumpur adalah material aluvium yang terbawa oleh tekanan air yang kuat yang berasal dari akuifer yang mengandung air panas," kata Eko.

"Adapun sebaran air panas yang ada di beberapa titik karena mengikuti bidang lemah yang terbentuk natural. Ada kemungkinan spot-spot ini sebagai mud volcano atau kemungkinan sand boil," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper