Bisnis.com, PASAMAN BARAT - Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan ada sekitar 500 unit rumah yang rusak itu, tergolong dari kondisi rusak ringan hingga berat akibat gempa 6,2 SR yang mengguncang Pasaman Barat.
Berdasarkan data yang dirangkum oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, yang tertulis dalam SK Tanggap Darurat Bencana Gempa, tercatat ada sekitar 500 unit rumah yang rusak.
Selain rumah, juga tercatat 2 unit rumah ibadah mengalami kerusakan cukup berat, karena kondisi bangunan ambruk. Ada 1 unit sarana pendidikan yang juga mengalami kerusakan.
"Kondisi bangunan sekolah mengalami kerusakan ringan. Terparah itu adalah masjid dan sejumlah rumah warga," katanya, Sabtu (26/2/2022).
Akibat kerusakan rumah itu, Hamsuardi menuliskan dalam SK Tanggap Darurat Bencana Gempa itu, mengakibatkan 2 orang korban jiwa, dan sekitar 67 orang mengalami luka ringan hingga berat. "Kalau untuk pengungsian, jumlahnya mencapai 10.000 jiwa yang tersebar di 35 titik," ujar dia.
Bupati menyatakan pihak akan berupaya untuk mengantisipasi dampak bencana yang lebih luas. Artinya perlu sesegera mungkin melakukan penanganan yang sifatnya cepat dan tepat.
Selain itu, Hamsuardi juga telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:188.45/160/BUP-PASBAR/2022 tentang masa tanggap darurat bencana gempa bumi yang terjadi di daerah itu.
Dalam surat tersebut, dia menyatakan masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Pasaman Barat selama 14 hari, yakni mulai Jumat (25/2/2022) kemarin sampai 10 Maret 2022 mendatang.
Hamsuardi menjelaskan tanggap darurat itu diambil sebagai langkah dari Pemkab Pasaman Barat untuk bisa melakukan langkah-langkah perencanaan dalam penanganan bencana yang telah terjadi tersebut.
Sebelumnya, bencana gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat pada pukul 08.39 WIB pagi tadi (25/2) telah mengakibat ratusan rumah, masjid, sekolah, rusak. Kerugian dari bencana itu, juga belum dihitung oleh Pemkab. (k56).