Bisnis.com, BATAM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meninjau kesiapan kawasan pariwisata Nongsa, Batam pada Rabu (16/2/2022).
Kedatangan tim dari pusat ini untuk memastikan kesiapan Batam menyambut kedatangan kapal perdana yang akan membawa wisatawan asal Singapura ke Batam melalui Pelabuhan Tanah Merah, Singapura ke Pelabuhan Nongsapura, Batam pada Jumat (18/2/2022) mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar mengatakan tim dari Kemenparekraf ingin memastikan beberapa hal. Diantaranya seremoni penyambutan wisatawan yang tidak boleh sampai mengganggu kenyamanan dan keamanan wisatawan.
"Tadi tim dari Kemenparekraf tekankan agar seremoni penyambutan wisatawan jangan berlebihan. Utamakan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang baru datang ke Batam," kata Buralimar saat dihubungi Rabu (16/2/2022).
Selanjutnya, Kemenparekraf berharap target capaian kedatangan wisatawan kali ini bisa menyentuh angka 200 orang. Meskipun demikian, ketika nantinya capaian itu tidak terpenuhi, layanan terhadap turis yang datang harus tetap optimal.
Upaya menjaga kenyamanan, lanjut Buralimar, harus menjadi fokus utama semua pihak. Sehingga kenyamanan ini akan dirasakan dan mendorong hadirnya turis di masa-masa selanjutnya.
Sejauh ini, pihaknya memastikan belum ada insentif bagi turis yang akan datang ke Batam dan Bintan. Prosedur yang dijalani saat ini lebih pada pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi-lokasi yang ditentukan pada penerapan travel bubble di Kepri.
"Tadi pak Guntur Sakti dari Kemenparekraf meninjau Pelabuhan Nongsapura, ke kawasan resort di sana juga. Intinya kita pastikan kesiapan Kepri," kata Buralimar lagi.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan pada prinsipnya Kota Batam sudah sangat siap menyambut travel bubble. Koordinasi dan persiapan untuk travel bubble di kawasan Nongsa, Batam sudah dilakukan baik itu dengan OPD terkait di daerah, provinsi dan kementerian terkait di tingkat pusat.
"Saya pikir Batam tidak ada soal, masalahnya mereka (Singapura) yang mau atau tidak melepas wisatawan ke Batam," kata Amsakar.(K41)