Bisnis.com, PALEMBANG – Progres pembangunan instalasi pengolahan air limbah atau IPAL Selayur di Kota Palembang tercatat sebesar 30 persen sejak groundbreaking pada 2020 lalu.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan progres proyek yang bersumber dari dana hibah Pemerintah Australia itu sudah sesuai dengan jadwal.
“Atas dukungan semua pihak proyek ini sudah berjalan sesuai harapan kita,” katanya saat menerima kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Australia, Jumat (15/10/2021).
Harnojoyo mengatakan pembangunan IPAL bakal mencakup semua air limbah rumah tangga, saluran cucian, kamar mandi, sanitasi, dan lain-lain yang masuk dalam pengelolaan air limbah skala perkotaan.
Sebelumnya, Wali Kota mengatakan keberadaan IPAL Sei Selayur sangat penting bagi peningkatan sanitasi air bersih.
Pasalnya, kondisi perairan Sungai Musi saat ini semakin mengkhawatirkan akibat pencemaran lingkungan.
"Air itu harusnya jernih, tapi karena pencemaran jadi hitam. Terlalu banyak sampah dan limbah rumah tangga lainnya,” katanya.
Menurut dia, dengan IPAL maka 69% air limbah masyarakat Kota Palembang dapat diolah menjadi lebih baik.
Sementara itu, Konselor Tata Kelola Ekonomi dan Infrastruktur Kedubes Australia, James M Gilbert, mengatakan Pemerintah Australia memberikan dana hibah senilai US$45 juta atau sekitar Rp500 miliar.
Adapun proyek IPAL Selayur ini butuh dana total Rp1,2 triliun dan direncanakan untuk 22.000 sambungan rumah tangga.
“IPAL ini sangat penting, terutama untuk lingkungan dan kesehatan masyarakat Kota Palembang,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, IPAL Sei Selayur ditargetkan rampung pada awal 2023 dan beroperasi di pertengahan tahunnya.