Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Menanjak, Sumsel Diyakini jadi Lumbung Investor Pasar Modal

Kepala KPBEI Sumsel, Hari Mulyono, mengatakan jumlah investor di Sumsel masuk 10 besar nasional, dengan menduduki peringkat ke-9.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan diyakini dapat menjadi lumbung investor pasar modal di Indonesia seiring pertumbuhan yang signifikan di daerah itu.

Berdasarkan catatan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatra Selatan (KPBEI Sumsel) Kantor Perwakilan Sumatra Selatan, jumlah investor pasar modal di provinsi itu telah mencapai 56.768 single investor identification (SID) per Agustus 2021.

Kepala KPBEI Sumsel, Hari Mulyono, mengatakan jumlah investor di Sumsel masuk 10 besar nasional, dengan menduduki peringkat ke-9.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa naik peringkat dan menggeser Provinsi DIY yang di posisi ke-8, kami optimistis bisa tercapai,” katanya saat workshop wartawan secara virtual, Jumat (24/9/2021).

Hari menjelaskan tren keberadaan investor pasar modal di Sumsel terus menanjak dalam kurun 3 tahun terakhir. Apalagi, dia menambahkan, penambahan investor sangat terlihat jelas selama masa pandemi Covid-19.

Dia memaparkan jumlah investor saat ini telah tumbuh 70 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 33.412 SID.

“Kenaikan jumlah investor yang signifikan itu telah terlihat pada 2019, dengan besaran yang sama tumbuh lebih dari 50 persen,” katanya.

Menurut Hari, secara sebaran wilayah, Kota Palembang memang masih mendominasi untuk jumlah investor terbanyak dari total 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Namun demikian, kata dia, jumlah investor di daerah-daerah lainnya tumbuh signifikan. Bahkan ada kabupaten yang investornya melonjak hingga 130 persen, yakni Lahat dengan jumlah investor saat ini sebanyak 2.146 SID dari sebelumnya hanya 934 SID.

“Lonjakan investor itu terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota. Memang ini menjadi tantangan kami untuk memeratakan investor pasar modal sehingga tidak terpusat di Palembang saja,” paparnya.

Dia menilai pemerataan investor itu tidak terlepas dari upaya BEI mengenalkan pasar modal ke daerah, salah satunya melalui galeri investasi dengan menggandeng perguruan tinggi.

Hari melanjutkan galeri investasi telah hadir di sejumlah daerah, seperti Lubuk Linggau dan Musi Rawas. Pihaknya pun meyakini bahwa target penambahan 25.000 investor baru pada tahun ini bisa terlampaui.

Menurut dia, pertumbuhan investor juga mencerminkan bahwa masyarakat di daerah lebih berani dan percaya diri untuk berinvestasi di pasar modal.

“Pemahaman terhadap pasar modal yang tadinya hanya untuk orang kaya terkikis,” katanya.

Pertumbuhan investor di Sumsel, kata Hari, juga tak terlepas dari kondisi pandemi yang memaksa masyarakat lebih dekat dengan teknologi yang memudahkan dalam menangkap arus informasi, termasuk tentang pasar modal.

Dia melanjutkan pertumbuhan jumlah investor di Sumsel juga selaras dengan melonjaknya nilai transaksi di pasar saham.

BEI mencatat transaksi investor di pasar modal sudah mencapai Rp74,86 triliun per 31 Agustus 2021. Angka itu telah melampaui nilai total transaksi saham sepanjang tahun 2020 yang senilai Rp51,21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper