Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wagub Sumbar: Peternakan Ayam Mato Aia Jaya Farm di Padang Pariaman Butuh Branding

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan sudah seharusnya Mato Aia Jaya Farm Padang Pariaman memiliki branding sendiri. Sehingga akan dapat memperkuat daya saing di tanah air.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat mengunjungi Mato Aia Jaya Farm Padang Pariaman, Rabu (4/8/2021). /Istimewa
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat mengunjungi Mato Aia Jaya Farm Padang Pariaman, Rabu (4/8/2021). /Istimewa

Bisnis.com, PADANG PARIAMAN - Peternakan pembibitan ayam kampung dan itik Mato Aia Jaya Farm Padang Pariaman, Sumatra Barat, didorong untuk memiliki branding yang menonjolkan kekhasan daerah.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan sudah seharusnya Mato Aia Jaya Farm Padang Pariaman memiliki branding sendiri. Sehingga akan dapat memperkuat daya saing di tanah air.

"Usaha branding ayam kampung dan itik masih jarang di Indonesia karena itu potensinya sangat besar untuk dikembangkan," sebutnya, saat mengunjungi Mato Aia Jaya Farm Padang Pariaman, Rabu (4/8/2021).

Audy menyebutkan seharusnya dibuatkan badan hukum dan branding sendiri dengan menonjolkan sisi kedaerahan sehingga mudah dikenali oleh konsumen.

Menurutnya jika tidak ada branding yang khas, maka akan sulit kedepannya untuk berkembang.

"Untuk branding kan bisa dilakukan melalui kemasan (packaging) yang menonjolkan sisi kedaerahan misalnya warna merah, kuning dan hitam. Sementara badan hukum sangat dibutuhkan untuk pengembangan. Dengan adanya badan hukum banyak keuntungan yang didapatkan termasuk kemungkinan pendanaan dari pihak luar," ujarnya.

Dia merekomendasikan badan hukum yang dibuat berbentuk PT, bukan CV. Hal itu berkaitan dengan keamanan aset pribadi jika dikemudian hari terjadi persoalan keuangan perusahaan.

Dikatakannya branding ayam kampung dan itik masih belum banyak digeluti pengusaha, sehingga ada tantangan untuk pemasaran, kalau dibandingkan dengan broiler.

Terkiat usaha branding, Audy mengingatkan, untuk melakukan pencatatan (recording) genetiknya dengan baik agar kedepannya kalau melakukan persilangan genetik atau menghasilkan genetik lokal bisa didaftarkan dan bisa diakui.

"Kalau nanti secara genetik digunakan ayam kampung asal Sumbar meski tidak mungkin 100 persen gen lokal, Pemprov Sumbar bisa ikut mempromosikan dalam pertemuan dengan kepala daerah provinsi lain," jelasnya.

Wagub menyebut saat ini adalah saatnya pengusaha untuk berkolaborasi karena sangat sulit untuk menguasai sendiri usaha dari hulu hingga hilir. Karena itu ia menyarankan agar memiliki usaha untuk tidak anti bekerjasama.

Sementara Pemilik Mato Aia Jaya Farm, Irwan mengatakan, saat ini pihaknya sudah menjadi supplier untuk Sumatra dan berharap bisa terus berkembang.

Dia juga berharap bantuan dari pemerintah untuk membantu pihaknya agar bisa terus berinovasi dalam usaha breeding ayam kampung dan itik.

Di lokasi pembibitan ayam dan itik itu saat ini terdapat 5000 ekor ayam jenis KUB (kampung unggul bukan ras) yang merupakan persilangan antara ayam kampung dan ayam buras.

Permintaan yang terbanyak saat ini adalah ayam jenis KUB tersebut. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper