Bisnis.com, PADANG - Kondisi pandemi Covid-19 semakin memperburuk keadaan yang berdampak kepada ratusan calon pekerja migran asal Sumatra Barat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Padang Joko Purwanto mengatakan, terdapat 154 calon pekerja migran yang akan berangkat yakni 12 orang ke Jepang dan 142 orang ke Malaysia.
"Mereka ini sebenarnya sudah dijadwalkan berangkat 2020. Tapi tidak jadi karena lagi pandemi dan Malaysia menutup diri. Lalu kembali kita jadwalkan di tahun 2021 ini, ternyata juga harus kembali urung, dengan kondisi yang sama yakni pandemi," kata Joko ketika dihubungi Bisnis di Padang, Senin (5/7/2021).
Melihat kondisi pandemi yang tak kunjung membaik, BP2MI Padang pun berencana akan melakukan vaksinasi kepada 154 calon pekerja migran. Vaksinasi ini pun telah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Sumbar, yang pada intinya pihak Dinkes memiliki ketersediaan vaksin untuk 154 calon pekerja migran tersebut.
Menurut nya tujuan dilakukannya vaksinasi itu, sebagai upaya memberikan perlindungan kesehatan dari paparan virus Corona terhadap calon pekerja migran asal Sumbar.
"Jika nanti Malaysia sudah membuka diri kembali, kan calon pekerja migran asal Sumbar ini tinggal berangkat, karena sudah divaksinasi," ujarnya.
Joko menyebutkan untuk menjalankan vaksinasi itu, BP2MI terlebih dahulu akan melakukan pendataan kepada ratusan calon pekerja migran asal Sumbar yang kini berada di masing-masing daerah.
Pendataan itu, guna mengetahui apakah sejauh ini sudah melakukan vaksinasi atau belum. Bagi yang belum, nantinya BP2MI akan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten dan Kota untuk memfasilitasi vaksinasi calon pekerja migran asal Sumbar tersebut.
"Terkait kapan vaksinasi nya, kita tunggu hasil pendataan di daerah dulu," tegasnya.
Dikatakannya bila vaksinasi selesai dan pandemi membaik, direncanakan 154 calon pekerja migran itu diberangkatkan pada 18 Agustus 2021 mendatang.
Joko juga mengatakan melihat pada kondisi normal, biasanya BP2MI Padang memberangkatkan 1.200 calon pekerja migran. Dimana 95 persen nya menuju Malaysia, sedangkan sisanya ke Jepang dan Korea.
"Pekerja migran asal Sumbar banyak berada di Malaysia, sebagai pekerja di kilang atau pabrik. Sementara ke Jepang dan Korea sebagai tenaga kesehatan," ungkapnya.
Dari ribuan pekerja migran itu, devisa yang diperoleh Sumbar per tahun mencapai Rp12 miliar, dimana diperkirakan per bulannya yang masuk ke Sumbar masing-masing pekerja migran itu Rp3 juta hingga Rp5 juta. (k56)