Bisnis.com, MEDAN- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mencatat trafik bongkar muat barang di pelabuhan umum Pelindo 1 periode Januari-Mei 2021 sebanyak 8,65 juta ton.
Volume tersebut turun 16,44 persen secara year on year, dibandingkan periode serupa tahun 2020 sebanyak 10,35 juta ton. Diketahui, trafik bongkar muat barang ini terdiri dari arus general cargo, curah cair, dan curah kering
Vice President Public Relations Pelindo 1 Fiona Sari Utami mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan ini, diantaranya berkurangnya kegiatan muat BBM di Belawan dan Tanjungpinang.
“Muat cangkang di Rengat, muat kertas dan pupuk Dolomit di Belawan, serta muat barang general cargo di Belawan, Pekanbaru dan Tanjung Balai Karimun juga berkurang,” kata Fiona, Senin (28/6/2021).
Selain itu, kegiatan bongkar barang di beberapa pelabuhan juga menurun, di antaranya kegiatan bongkar semen di Lhokseumawe dan Malahayati, bongkar alat berat (general cargo) di Pekanbaru, dan bongkar pupuk di Belawan dan Dumai.
Adapun, trafik bongkar muat curah cair hingga Mei 2021 memberi kontribusi yang cukup besar, yaitu 3,72 juta ton atau sekitar 43 persen dari trafik bongkar muat barang hingga Mei 2021.
Baca Juga
Secara rinci, trafik tersebut terdiri dari kinerja ekspor sebesar 2,72 juta ton, impor sebesar 44.972 ton, kegiatan muat antar pulau sebesar 120.055 ton, dan kegiatan bongkar antar pulau sebesar 842.722 ton.
Sebelumnya, dilihat dari trafik bongkar muat peti kemasnya, Pelindo 1 mencatatkan kinerja positif dengan bobot bongkar muat sebesar 582.199 TEUs (twenty-foot equivalent unit) hingga Mei 2021. Jumlah ini bertumbuh 7,72 persen dibandingkan dengan priode yang sama tahun 2020 sebesar 540.461 TEUs.
Pertumbuhan bongkar muat peti kemas tersebut disebabkan oleh meningkatnya arus peti kemas internasional di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Pekanbaru, serta meningkatnya arus peti kemas domestik di TPK Belawan, Lhokseumawe, dan Malahayati.