Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sumut Naik 48 Persen

Golongan barang yang mengalami peningkatan terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 99,45 persen.
Ilustrasi./Bisnis-Himawan L Nugraha
Ilustrasi./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Sumatra Utara (Sumut) pada Maret 2021 naik sebesar 40,86 persen menjadi US$1,04 miliar.

Golongan barang yang mengalami peningkatan terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 99,45 persen.

"Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumatera Utara pada Maret 2021 terhadap Februari 2021 adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$235,12 juta atau 99,45 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumut Dinar Butar-Butar, Selasa (4/5/2021).

Nilai ekspor golongan ini pada Bulan Maret menjadi US$471,54 juta, sementara pada bulan Februari adalah US$236,42. Golongan ini pun memberi andil paling besar terhadap total nilai ekspor Sumut dengan persentase 45,28 persen.

Sementara itu, nilai ekspor golongan ini periode Januari hingga Maret atau kuartal I/2021 adalah US$1,05 miliar, naik 48 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$719,95 juta.

Pada kuartal I/2021, golongan ini memberi andil sebesar 48,11 persen terhadap total nilai ekspor Sumut.

Terpisah, Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut Timbas Prasad Ginting mengakui saat ini harga kelapa sawit dan minyak sawit mentah memang mengalami tren kenaikan. Komoditas ini termasuk dalam golongan lemak dan minyak hewan/nabati.

Peningkatan ini didukung oleh beberapa hal, diantaranya peningkatan permintaan dari Tiongkok, disepakatinya perdagangan bebas antara Indonesia dengan Swiss melalui sebuah referendum, dan perubahan kurs rupiah.

"Kalau volume ekspor turun 12 persen, tapi jangan salah, walaupun (volume) ekspor berkurang, nilai ekspor naik dan perubahan kurs juga berpengaruh di situ," kata Timbas belum lama ini.

Untuk mempertahankan tren peningkatan harga tersebut, Timbas mengharapkan Pemerintah Pusat konsisten dalam mengembangkan biodiesel dari kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper