Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – PT Buma Cima Nusantara (BCN), anak perusahaan BUMN PTPN VII, menyiapkan gula kemasan 1 kilogram sebanyak 1 juta pak untuk memasuki pasar ritel.
"Kita perkirakan pada Juni 2021 akan diproduksi bersamaan dengan dimulainya musim giling, pada tahap awal ini akan diproduksi 1 juta pak," kata Direktur Utama PT BCN Putu Sukarmen di Bandar Lampung pada Jumat (26/3/2021).
Dia menyatakan gula kemasan 1 kg ini merupakan produksi perdana PT BCN dari dua industri yang serupa yakni PG Bungamayang Lampung dan PG Cintamanis Sumatra Selatan.
"Gula kemasan ini akan kita beri merek Walini sesuai denbgan mandat dari induk perusahaan (PTPN Holding) yang mengamanatkan semua industri gula menggunakan merek yang sama," ujarnya.
Menurutnya, saat ini semua peralatan guna memproduksi gula kemasan tersebut sudah siap sehingga ketika musim giling tiba alat-alat bisa langsung beroperasi. "Alat yang kami punya bisa membungkus 20 kemasan dalam 20 menit," katanya.
Dia menambahkan BCN memiliki potensi yang cukup besar dalam mensukseskan program swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah sehingga pihaknya siap bersinergi dengan dinas terkait dalam menyukseskan program Gubernur Lampung Kartu Petani Berjaya (KPB).
Baca Juga
"Melalui strategi transformasi bisnis PTPN Group, PT. BCN saat ini telah merambah bisnis hilir. Kami mengenalkan produk gula ke pasar retail sebagai langkah strategis menjaga pasokan gula dan stabilitas harga gula nasional," kata Sukarmen.
Kadis Perkebunan Provinsi Lampung A. Chrisna Putra menyatakan bahwa Pemprov siap untuk meningkatkan kemitraan dengan para petani dan pihak ketiga.
"Hal ini juga guna mengenalkan Program Kartu Petani Berjaya yang telah digulirkan untuk memberikan peluang bagi para petani ataupun pekebun untuk menikmati akses kemudahan dari usaha tanaman perkebunan yang mereka usahakan," paparnya.
Dia menyebutkan bahwa Lampung saat ini memiliki enam pabrik gula milik PTPN VII, PT Gunung Madu Plantation, Sugar Grup, PT Gula Putih Mataram, Indo Lampung, dan PT Adhi Karya Gemilang sehingga Lampung berkontribusi 30 persen dalam memenuhi kebutuhan gula nasional.