Bisnis.com, INDRALAYA – Dengung sirine dari Pabrik Gula Cinta Manis di Desa Lubuk Keliat, Ogan Ilir, Sumsel, Sabtu (6/6/2020) menjadi penanda dimulainya proses giling tebu di PT Buma Cima Nusantara (BCN).
Anak perusahaan PTPN VII itu memulai produksi gula putih tahun 2020 ini dengan seremoni sederhana menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Hadir pada acara itu, Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, Sekretaris Kabupaten Ogan Ilir Herman, Senior Executive Vice President (SEVP) PTPN VII Dicky Tjahyono, Kapolres Ogan Ilir Imam Tarmudi, Dandim Ogan Ilir Letkol Zamroni, serta sejumlah camat, kelapa desa, dan tokoh sekitar perusahaan.
Direktur PT BCN Putu Sukarmen bertindak sebagai tuan rumah bersama General Manager Pabrik Gula (PG) Cinta Manis, GM PG Bungamayang Bambang Hartawan, dan para pejabat utama.
Acara di masa pandemi ini dilaksanakan singkat. Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja menyampaikan sambutan singkat dengan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat, warga sekitar, dan karyawan PT BCN atas terlaksananya giling tahun 2020 ini.
Direktur yang baru dua pekan bertugas itu merasa bersyukur pada awal karirnya di PTPN VII disambut dengan musim panen pada komoditas gula.
Diminta komentarnya usai acara, Sekretaris Kabupaten Ogan Ilir Herman menyatakan dukungannya kepada PT BCN untuk terus berjuang menjalankan usahanya di Ogan Ilir.
Ia mengatakan, sejak dibuka pada 1984, PG Cinta Manis terus beroperasi meskipun dengan berbagai hambatan, termasuk kendala eksternal.
Namun, keteguhan perusahaan milik negara untuk terus menjalankan usaha di daerah ini adalah bagian penting dari pembangunan daerah.
Ia mengakui, PTPN VII adalah dinamisator dan gairah ekonomi warga sekitar dan juga wilayah teritorial. Hal ini terbukti, keberadaan perusahaan yang mempekerjakan warga sekitar adalah bentuk nyata bahwa PTPN VII adalah bagian tak terpisahkan dari proses pembangunan bangsa.
“Kita tahun PTPN VII ini sudah berdiri di sini [Ogan Ilir] sejak 1984. Artinya sudah 34 tahun perusahaan ini menjadi penyokong ekonomi masyarakat sekitar. Kita bisa bayangkan, bagaimana daerah ini kalau PTPN VII tidak membuka kebun di sini,” kata dia.
Oleh karena itu, Herman mewakili pemerintah daerah dan warga sekitar menyampaikan terima kasih kepada perusahaan.
Dia juga meminta BUMN ini terus meningkatkan kinerja sehingga bisa menjadi perusahaan yang maju dan berkembang. Imbas positif dari kemajuan PTPN VII, kata dia, pasti akan meningkat pula kontribusinya bagi masyarakat dan pemda.
Sebelum acara buka giling, Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja didampingi Direktur PT BCN Putu Sukarmen dan SEVP Operation II PTPN VII Dicky Tjahyono meninjau kebun dan kesiapan pabrik.
Meskipun kondisi tanaman tebu belum maksimal seperti yang diharapkan, pihaknya sangat optimistis musim giling 2020 ini bisa mencetak laba.
Secara detail dan sampai ke pengecekan kadar sukrosa dalam beberapa sampel tebu yang diambil secara acak, Doni meminta jajaran untuk memaksimalkan hasil berupa gula kristal. Meskipun modal awal adalah batang tebu (on farm), Doni mengaku peranan off farm (dari proses tebang, muat, angkut, dan giling di pabrik) sangat menentukan.
“Kita punya tebu yang cukup baik, tetapi tidak istimewa. Kita tetap bersyukur sembari memperbaiki untuk musim tanam tahun depan harus lebih baik. Nah, dengan tebu yang cukup baik ini, off farm atau pabrik harus baik juga. Upayakan semaksimal mungkin supaya modal dasar kita yang ada ini output-nya maksimal, rendemen tinggi, dan kualitasnya terjaga baik,” kata dia.
Doni juga menginspeksi kesiapan pabrik berkapasitas 5.500 ton cane per day (TCD) itu. Didampingi SEVP Operation II Dicky Tjahyono, Doni memeriksa hampir seluruh perangkat fase. Mulai dari loading ramp, power house, boiler yang digerakkan dengan bahan bakar bagas kombinasi wood chips, hingga kesiapan kolam limbah.
Dicky mengatakan, untuk musim giling tahun 2020 ini dua pabrik milik PT BCN jauh lebih siap operasional dibandingkan sebelumnya. Untuk di Unit Cintamanis, kata dia, heavy duty hammer shredder (HDHS)/alat pencacah tebu yang pada tahun sebelumnya tidak berfungsi maksimal, tahun ini sudah mendapat penggantian. Demikian juga dengan mesin pencacah tebu yang merupakan bagian awal dari seluruh proses produksi.
Sementara itu, Putu Sukarmen yang menjadi person in charge pada persiapan buka giling 2020 ini memasang target sangat optimistis. Dari dua pabrik gula yang dikelola (Cinta Manis dan Bungamayang), kata dia, pihaknya menguatkan pencapaian pada angka 104.000 ton gula putih kristal.
“Kami akan bekerja keras untuk mencapai target 104 ribu ton gula itu dengan berbagai strategi. Antara lain, perbaikan di tanaman, pabrik, efisiensi dengan zero residu (tidak menggunakan bahan bakar minyak), dan optimalisasi lainnya. Kami akan giling selama 140 hari dengan perkiraan pendapatan Rp1,1 triliun secara keseluruhan,” kata dia.
Setelah PG Cintamanis, pihaknya akan segera menyiapkan buka giling 2020 untuk PG Bungamayang. Rencananya, pabrik dengan kapasitas terpasang 7.500 TCD itu akan dilakukan steam test pada 19 Juni dan akan memulai giling pada 24 Juni 2020.