Bisnis.com, PALEMBANG - Tim Jelajah Komoditas Sumatra Bisnis Indonesia hari ini mulai melakukan perjalanan untuk memotret potensi sektor perkebunan hingga pertambangan di Sumatra Selatan.
Pelepasan Tim Jelajah Komoditas Sumatra dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru di halaman Kantor Gubernur, Senin (15/3/2021).
Gubernur Herman Deru berharap Tim Jelajah dapat menemukan potensi baru dari komoditas andalan Sumsel.
"Apalagi kalau kita bicara komoditas sumber daya alam, batu bara, migas, maupun perkebunan, seperti karet dan sawit, maka Sumsel adalah tempatnya," katanya.
Deru mengatakan pemprov mendorong agar sektor komoditas, terutama yang menyangkut hajat hidup masyarakat, tidak melulu bergantung pada harga internasional. Caranya melalui proses hilirisasi.
Baca Juga
"Artinya ada proses hilirisasi yang perlu kita perbuat di negara kita sendiri, sehingga justru yang kita ekspor dalam bentuk produk hilir yang menjanjikan," katanya.
Deru menegaskan dukungan penghiliran semakin kencang seiring adanya babak baru dalam pembangunan pelabuhan samudra Tanjung Carat.
Menurutnya dalam waktu dekat pelabuhan yang terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) itu bakal terealisasi.
"Kita bangun pelabuhan itu agar komoditas karet, sawit bisa lebih efisien dalam transportasinya. Program Jelajah Komoditas Sumatra dapat mengenali [potensinya] dengan baik," kata Deru.
Gubernur melanjutkan di sektor pertambangan pun, Sumsel bakal menjadi contoh pertama hilirisasi batu bara lewat proyek gasifikasi batu bara.
"Kemarin saya sudah tinjau salah satu KEK di bidang energi, yakni coal to DME. Nantinya batu bara itu bisa diolah menjadi gas dan itu adanya di Sumsel," ujarnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran Bisnis Indonesia Hery Trianto mengatakan Tim Jelajah berupaya memotret potensi dan kondisi komoditas di lapangan.
"Mudah-mudahan juga bisa mendekatkan pembeli dan penjual di sektor komoditas," ujarnya.
Menurut Hery, masa depan ekonomi nasional ada di Sumatra dan Sumsel bisa jadi penggeraknya.
"Potensi Sumsel sangat tinggi, apalagi nanti jika ada pelabuhan samudra maka kami meyakini Sumsel bisa jadi motor penggerak perekonomian nasional," ujarnya.