Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Palembang optimistis trafik peti kemas di Pelabuhan Boom Baru Palembang tumbuh positif pada tahun ini setelah sebelumnya terdampak pandemi Covid-19.
General Manager IPC Cabang Palembang Silo Santoso mengatakan perseroan menargetkan trafik peti kemas dapat tumbuh 4 persen pada tahun 2021.
“Kami yakin bisa tumbuh karena ekspor komoditas Sumsel, karet dan kelapa, ke negara tujuan secara bertahap sudah meningkat,” katanya, Kamis (28/1/2021).
Silo memaparkan potensi peningkatan trafik juga didukung oleh peti kemas kosong yang mulai tersedia, di mana sebelumnya sempat langka.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bea Cukai, sekarang banyak kontainer kosong sehingga cukup, jadi kondisinya mendukung,” kata dia.
Dia menjelaskan arus peti kemas di Pelabuhan Boom Baru sepanjang tahun 2020 sebanyak 0,12 juta TEUs. Angka tersebut merosot 14,67 persen dibanding tahun 2019 yang sebanyak 0,20 juta TEUs.
Namun demikian, dia melanjutkan, kondisi berbeda terjadi pada trafik non-peti kemas yang malah meningkat 9,4 persen pada tahun lalu, yakni sebanyak 2,42 juta ton dari sebelumnya 1,31 juta ton.
Dia menjelaskan pertumbuhan arus nonpeti kemas lantaran impor komoditas ke Sumsel, seperti bahan baku untuk pupuk meningkat pada tahun lalu.
“Untuk trafik non-peti kemas, kami targetkan bisa tumbuh jadi 14 persen pada tahun ini,” kata Silo.
Dia mengemukakan Sumsel masih jadi lokasi strategis dengan keberadaan Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Menurutnya, saat ini Kawasan Sumsel merupakan hub dari arus lalu lintas kargo di Sumatra, mulai dari Jambi, Bengkulu, Pangkal Balam, Tanjung Pandan, Teluk Bayur hingga Lampung.
“Pelabuhan Palembang mempunyai rute pelayaran strategis sehingga dapat mengakomodir volume kargo dari daerah lain,” katanya.