Bisnis.com, PEKANBARU - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Provinsi Riau mendorong usaha mikro kecil menengah setempat, agar bisa memanfaatkan fasilitas fiskal untuk ekspor yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) melalui pusat logistik berikat (PLB).
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UMKM Riau Lisda Erni menjelaskan program fasilitas fiskal yang dijalankan oleh DJBC ini sangat membantu para pelaku UMKM mengembangkan usahanya hingga ke pasar ekspor.
"Program fasilitas fiskal yang ada di PLB dengan dukungan bea cukai ini sangat membantu UMKM. Kami akan bekerja sama dengan DJBC Riau, lalu mengumpulkan dinas perdagangan serta dinas terkait UMKM di kabupaten dan kota untuk kemudian diikutsertakan, sehingga setiap usaha di daerah bisa memanfaatkan fasilitas di PLB ini," ujarnya usai peresmian ekspor perdana produk mebel Riau, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, wilayah Riau memiliki beragam produk usaha kecil menengah yang berpotensi untuk dipasarkan ke luar negeri, mulai dari komoditas hasil alam, sampai produk olahan, dan produk kreatif.
Kemudian, Riau juga memiliki potensi yang masih belum maksimal digarap yakni sebagai penghasil sagu terbesar di Tanah Air. Namun saat ini sagu yang dihasilkan masyarakat lebih banyak dibawa untuk pengolahan dan diekspor melalui daerah lain.
Karena itu kini dengan adanya fasilitas fiskal di PLB, dia berharap UMKM Riau akan bisa berkembang lebih cepat dan bisa menyerap tenaga kerja lebih besar.
Adapun, Bea Cukai Riau saat ini memfasilitas ekspor perdana produk mebel UMKM asal Pelalawan Riau. Ekspor perdana kali ini nilai devisa ekspornya mencapai US$24.811 atau senilai Rp350 juta sebanyak 430 unit wooden cooler box, yang merupakan bagian dari kontrak jual beli sebanyak 10.000 unit wooden cooler box dengan total nilai ekspor sebesar US$570.500 atau sebesar Rp8 miliar.