Bisnis.com, PEKANBARU — PT PP (Persero) mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan investasi dari hulu ke hilir pertama kali di Indonesia pada proyek SPAM Lintas Pekanbaru dan Kampar.
Direktur Keuangan PT PP (Persero) Agus Purbianto mengatakan pihaknya satu-satunya investor yang membangun SPAM beserta jaringannya. Meliputi instalasi pengolahan air, jaringan pipa transmisi, jaringan pipa distribusi dan retikulasi hingga sampai kepada pelanggan.
Standar kualitas air yang dihasilkan adalah kualitas air minum sampai di rumah pelanggan dengan pelayanan 24 jam per hari.
“Jadi kalau nantinya ada biarpet, tidak segan-segan untuk memberikan kata ‘sayang’ ke kami selaku pengembang supaya bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Agus dalam pidato Groundbreaking SPAM Lintas Pekanbaru-Kampar yang disiarkan virtual, Kamis (19/11/2020).
Pembangunan ini dinisiasi oleh konsorsium PPMV yaitu (PT PP Persero, PT PP Infrastructure, Maynilad Water Services Inc dan PT Varsha Zamindo Lestari) dengan nilai investasi Rp2 triliun. Kemudian bekerjasama dengan BUMD Riau.
“Investasi Capex ini mungkin berasal dari 30 persen ekuitas pemegang saham dan sisanya 70 persen loan,” tambah Agus.
Baca Juga
Agus menerangkan PP Infrastructur merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi. Salah satunya adalah SPAM dan PP Infrastructur sudah membangun proyek serupa di Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Gresik dan beberapa tempat lainnya. Pembangunan SPAM beserta pembangunan transmisi pipa, jaringan distribusi layanan serta membantu kedua PDAM meningkatkan kinerja.
Berdasarkan video profil proyek, pembangunan di mulai dari pengambilan air kemudian masuk ke cascade aerator untuk proses oksidasi mengurangi bahan tercemar dan gas terlarut, dan meningkatkan oksigen pada air.
Proses selanjutnya adalah koagulasi dan flokulasi meningkatkan partikel sehingga akan mengendap dalam jangka waktu tertentu. Partikel itu akan mengendap disedimentasi dan diproses kembali dengan rapid gravity sand filter untuk mengurangi kekeruhan air.
Hasil pengolahan tersebut dialirkan ke Reservoar Tank untuk pengolahan terakhir diberi desinfeksi menggunakan klorinasi bertujuan air yang diolah terjamin kualitasnya. Kemudian air yang selesai diolah menuju pumping station yang siap didistribusikan ke rumah pelanggan.
Pihaknya berkomitmen untuk berperan serta dalam membangun infrastruktur dalam penyediaan air bersih. Investasi ini dapat memenuhi aspek komersial dan kontribusi peningkatan perekonomian daerah.
“Dukungan sangat kami harapkan dalam mitigasi risiko dan mengembangkan kapasitas dikemudian hari,” ujar Agus. Dukungan itu berupa perizinan, regulasi tarif, pemanfaatan air dan pelayanan lain nantinya. (K42)