Bisnis.com, PALEMBANG - Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro di Kota Palembang terpaksa diundur pada tahun depan lantaran dana untuk proyek tersebut direfocussing akibat pandemi Covid-19.
Akhmad Bastari, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Palembang, mengatakan program pemulihan anak Sungai Musi tersebut sepenuhnya dibiayai APBN senilai total Rp10 miliar.
“Seharusnya dibangun tahun ini lewat anggaran Balai Besar Sungai Sumsel, namun karena Covid-19, anggaran balai di-refocussing sehingga mundur jadi 2021,” katanya, Senin (14/9/2020).
Bastari memastikan tender proyek tersebut dapat dimulai pada Januari 2021. Selama menunggu realisasi, pihaknya tetap melakukan penataan di sepadan Sungai Sekanak.
“Kami melakukan penertiban untuk bangunan-bangunan di pinggir Sungai Sekanak, di mana dilakukan penertiban tinggal 5 persil yang belum,” katanya.
Bastari menjelaskan program restorasi Sungai Sekanak bertujuan untuk mengembalikan fungsi awal sungai, yakni menjadi sarana transportasi, pariwisata dan juga untuk pemenuhan air bersih.
Menurut dia, program tersebut sudah menjadi prioritas dari Walikota Palembang Harnojoyo.
“Kalau [fungsi] sungai itu sudah kembali, otomatis akan hidup ekonomi masyarakat di sana, toko-toko kuliner khas Palembang juga akan menggeliat,” katanya.
Dia memaparkan terdapat 21 anak Sungai Musi yang ada di Kota Palembang. Sungai Sekanak –Lambidaro merupakan prioritas dalam program restorasi, sementara yang lain juga mendapat penataan dengan program normalisasi.
“Misalnya Sungai Bendung sudah dinormalisasi, biayanya sama masih bersumber dari APBN,” katanya.