Binsnis.com, MEDAN - PTPN IV masih mampu meningkatkan kinerjanya, mencetak pendapatan dan laba bersih yang meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan manajemen perseroan, pendapatan bersih PTPN IV itu tercatat sebesar Rp2.642,44 miliar pada semester I/2020. Angka ini naik 34,64 persen dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp1.962,54 miliar.
Dari kinerja finansial, perusahaan memperoleh laba bersih Rp331,02 miliar. Capaian ini melambung hingga 5.072 persen dibanding pada semester I/2019 yang hanya Rp6,4 miliar.
"Kenaikan pendapatan dan laba bersih terutama ditopang oleh kenaikan produksi dan harga jual rata-rata crude palm oil (CPO)," kata Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, Rabu (2/9/2020).
Perseroan mencatat harga rata-rata CPO selama semester I/ 2020, berkisar Rp8.125,09 per kilogram (kg). Angka ini naik 23,61 persen dibandingkan dengan harga rata-rata 2019, yang sebesar Rp6.573,38 per kg.
Sucipto Prayitno menjelaskan kenaikan produksi dan harga jual CPO, bukan berarti perusahaan cuma berpangku tangan. Momentum kenaikan harga itu juga direspons cepat perusahaan terhadap upaya mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19 di lingkungan PTPN IV dan sekitarnya.
Baca Juga
Sejak kasus terkonfirmasi pertama diumumkan di Indonesia pada awal Maret 2020, PTPN IV segera menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan sosial dengan ketat. Akses keluar masuk perkebunan juga diawasi dengan sungguh-sungguh, sehingga operasional tak mengalami hambatan sama sekali.
"Selama pandemi, operasional di perkebunan kami berjalan normal tanpa kendala. Kami sudah menyiapkan perlengkapan untuk meminimalisir penyebaran virus," tutur Sucipto.
Dari kinerja operasional sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, capaian produksi CPO PTPN IV sejumlah 280.790 ton. Angka ini naik 0,21 persen dibanding capaian produksi CPO periode yang sama tahun sebelumnya.
Produksi dan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) juga naik masing-masing 2,74 persen dan 307,08 persen.
Memasuki paruh kedua 2020 ini, PTPN IV lebih fokus lagi untuk meraih produksi, produktivitas, rendemen dan efisiensi, agar dapat membukukan kinerja yang jauh lebih baik pada sisa tahun ini.
Sucipto menjelaskan optimisme tersebut didukung berbagai faktor. Salah satunya adalah dari Juli sudah ada kecenderungan peningkatan produksi. Selain itu, tenaga kerja kami juga lebih fokus.
“Pada semester pertama kami lebih banyak melakukan perbaikan-perbaikan kultur teknis tanaman,” jelasnya.
Selain itu, PTPN IV yakin peningkatan kinerja bakal terdorong tren harga sawit yang lagi-lagi diperkirakan semakin membaik pada semester kedua ini.
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Riza Fahlevi Naim menyebutkan, memang harga sempat mengalami tekanan menjelang akhir semester pertama 2020, tetapi ini wajar apabila melihat tren sebelumnya. Biasanya harga akan mengalami lonjakan pada semester kedua ini dan ini akan bertahan lama sampai Januari.