Bisnis.com, PADANG - Usaha pariwisata di Provinsi Sumatra Barat merasakan beratnya dampak Covid-19.
Hingga empat bulan terakhir ini tidak satupun kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatra Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar penyebab tidak adanya kedatangan wisman di BIM, karena terhitung sejak April, yang merupakan masa-masa Pandemi Covid-19 melanda Sumbar, penerbangan internasional ditutup sementara waktu.
"Di BIM penerbangan internasionalnya hanya untuk satu rute yakni Malaysia - Padang. Dikarenakan Malaysia ketika itu telah lebih dulu menetapkan lockdown, maka tidak ada lagi penerbangan internasional ke BIM," jelas Kepala BPS Sumbar Pitono dalam keterangan pers di Padang, Selasa (1/9/2020).
Sehingga sejak April, Mei, Juni, dan hingga Juli 2020 masih belum ada kunjungan wisman ke Sumbar.
Padahal pada bulan Maret 2020 jumlah kunjungan wisman ke Sumbar mencapai 2.495 orang.
Pitono mengatakan kunjungan wisman ke Sumbar paling tinggi terlihat di bulan Januari 2020, terdapat 4.341 orang berwisata ke Sumbar.
Memasuki Februari dan Maret 2020 terjadi penurunan kunjungan wisman yang sangat signifikan, hingga terpuruk pada April hingga Juli. Para periode April-Juli tidak ada ada lagi wisman yang datang ke Sumbar melalui BIM.
"Kalau di bulan Februari itu ada 4.038 wisman yang datang, dan memasuki bulan Maret jumlahnya menurun yang cukup besar yakni 2.495 orang," kata dia.
Menurut Pitono bila melihat data Juli 2019, ada 5.212 orang wisman yang datang ke Sumbar.
Pitono menjelaskan dengan kondisi demikian jumlah kunjungan wisman ke Sumbar mulai Januari-Juli 2020 turun 69,17 persen dibandingkan Januari-Juli 2019.
"Dalam kondisi Covid-19 ini pemerintah daerah memang melakukan sejumlah kebijakan terutama untuk orang datang dari luar Sumbar, agar tidak terjadi penyebaran virus. Jadi untuk kondisi penurunan kunjungan wisman ini dimaklumi saja," sebut Pitono.
Ia berharap kondisi kembali normal dan kerinduan banyak orang terhadap pariwisata di Sumbar bisa terobati. Dengan demikian akan memberikan dampak ekonomi yang bagus bagi Sumbar, mengingat cukup banyak pelaku usaha yang harus gulung tikar akibat Covid-19 itu.