Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Ekonomi di Sumbar pada Libur Lebaran 2024, saat Cuaca Ekstrem Melanda

Ekonomi Sumbar tetap menggeliat pada libur Lebaran 2024 meski dilanda cuaca ekstrem.
Pedagang layang-layang di Pantai Alai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Pedagang layang-layang di Pantai Alai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), pada momen libur Lebaran 2024 ini, terpantau ramai.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda jika dilihat secara kasat mata hampir seluruh destinasi wisata ramai pengunjung, di mana wisatawan yang datang kebanyakan dari provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu.

"Secara kasat mata saya memantau ada kemungkinan kunjungan wisatawan ke Sumbar meningkat pada libur lebaran 2024 ini dibandingkan 2023 lalu," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Senin (15/4/2024).

"Berapa datanya, saya belum bisa sampaikan angka secara pasti, karena untuk menghitung wisatawan ke Sumbar kami menggunakan data yang tercatat di pihak Telkomsel," sambungnya.

Budi menyampaikan data pasti jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar pada momen libur lebaran 2024 ini baru bisa dirilis pada bulan Mei 2024 nanti. Namun, melihat pada kondisi lebaran 2023 lalu ada sebanyak 1,9 juta orang berlibur di Sumbar.

"Kalaupun kunjungan meningkat pada lebaran 2024 ini, saya perkirakan lebih dari 2 juta orang, itu kalau naiknya 2% saja," ungkapnya.

Dia mengatakan pada bulan Maret 2024 ini bencana alam dan cuaca ekstrem melanda Sumbar, sedikit banyaknya kondisi tersebut turut membuat banyak orang terkendala untuk mengakses suatu wilayah yang ada destinasi wisatanya.

"Dengan adanya kondisi bencana alam dan cuaca ekstrem memang turut mempengaruhi orang urung berwisata ke Sumbar ini. Kondisi ini sudah kami bahas dengan Gubernur Sumbar bersama sejumlah pihak, beruntung penanganan penanggulangan bencana dilakukan dengan baik," jelasnya.

Salah seorang pedagang di wisata Pantai Carocok Painan, Ilen mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke Pantai Carocok Painan tidak sebanyak kondisi lebaran 2023 lalu. Hal ini diungkapkan melihat dari sisi penjualan, seperti pakaian dan oleh-oleh.

"Kalau ramai iya sih, tetapi tidak seramai lebaran tahun lalu. Omzet turun lebih dari 20% pada lebaran 2024. Kondisi ini hampir merata dirasakan pedagang yang ada di Carocok Painan," ujarnya.

Wisata Carocok Painan merupakan salah satu objek wisata yang populer di Sumbar, di mana pengunjungnya itu banyak datang dari Kota Padang serta kabupaten dan kota di Sumbar lainnya, dan juga banyak dari wisatawan nusantara yaitu Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Sementara itu, melihat di objek wisata Pantai Air Manis Padang, Walikota Padang Hendri Septa mengklaim bahwa terjadi peningkatan kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata di Kota Padang pada Lebaran 2024 ini.

Menurutnya lonjakan wisatawan diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini. Bahkan dia meminta seluruh pihak terkait untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan bagi para wisatawan.

“Tingginya minat wisatawan ke Padang, telah membuktikan bahwa Padang semakin dikenal. Saya sangat senang melihat geliat ekonomi yang tumbuh pada libur lebaran ini," katanya.

Untuk itu, Hendri kondisi tersebut telah turut berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, terutama pedagang di lokasi objek wisata.

Begitupun di Kota Pariaman, menurut rilis Pemkot Pariaman, terdapat puluhan ribu wisatawan kunjungi destinasi wisata di Kota Pariaman.

Tercatat hingga hari keempat Pariaman Barayo atau biasa disebut dengan Pesta Pantai Pariaman ini, jumlah kunjungan ke Kota Pariaman telah mencapai 37.894 orang, dan meraup pendapatan asli daerah mencapai Rp215 juta lebih.

Pj Wali Kota Pariaman, Roberia mengatakan bahwa Pemerintah Kota Pariaman menyelenggarakan Pariaman Barayo mulai 11 April sampai 21 April 2024. 

Artinya dalam empat hari pelaksanaan Pariaman Barayo 2024 itu terjadi geliat perekonomian masyarakat di destinasi wisata dan daerah Kota Pariaman.

Roberia menuturkan pada hari pertama, tercatat PAD Kota Pariaman sebesar Rp40.345.000, lalu di hari kedua naik menjadi Rp45.540.000, di hari ketiga naik lagi menjadi Rp63.810.000, sampai di hari keempat hari ini meningkat menjadi Rp65.775.000, sehingga total PAD selama 4 hari Pariaman Barayo sebesar Rp215.470.000.

"Semoga hal ini menjadi penunjang peningkatan ekonomi daerah, dan tentunya berdampak pada masyarakat langsung yang menerima manfaat," harap dia.

PAD tersebut, berasal dari tarif retribusi tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang, di 3 destinasi wisata Kota Pariaman, yaitu di Pantai Gandoriah, Pantai Kata, dan Talao Pauh. Khusus untuk Pulau Angso duo, tarif retribusi tiket masuk berdasarkan Perda sebesar Rp15.000 per orang.

Roberia berharap dengan capaian PAD ini hendaknya dapat menjadi motivasi bagi Pemko Pariaman, bahwa bisa lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perputaran ekonomi dari tingkat kunjungan wisatawan ini, akan menjadikan Kota Pariaman, dapat lebih maju lagi kedepannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper