Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, bersama Siloam Hospital menjajaki kerja sama untuk menjadikan Kawasan Wisata Teluk Gelam sebagai pusat terapi kanker.
Direktur RS Siloam Sriwijaya, Bona Fernando, mengatakan Kawasan Wisata Teluk Gelam sangat potensial untuk dijadikan rujukan terapi kanker. Nantinya dapat mempercepat recovery pasien dan akan menjadi rujukan kanker pertama di Sumatra.
“Kesembuhan pasien tidak hanya dari tindakan medis, rileksasi pasien bisa mempercepat recovery,” katanya, dalam keterangan pers saat audiensi dengan Bupati OKI, Jumat (24/7/2020).
Menurut Bona, saat ini seluruh rumah sakit pemerintah maupun swasta masih mampu menangani pasien kanker. Namun demikian, memang keterbatasan alat pemeriksaan membuat beberapa pasien kanker harus dirujuk ke RS Kanker Dharmais.
“Pada kasus tertentu memang perlu rujukan ke Dharmais karena keterbatasan alat radiologi. Memang belum di setiap rumah sakit punya,” katanya.
Bona mengemukakan, saat ini memang hanya beberapa provinsi yang memiliki alat tersebut.
Baca Juga
“Namun selama rumah sakit mempunyai kemampuan, kompetensi dan dokter yang bisa melakukan kemoterapi melakukan pelayanan kanker, bisa dilakukan selama RS punya dokter spesialis,” katanya.
Bupati Kabupaten OKI Iskandar menyambut baik rencana tersebut. Menurut dia, keinginan menjadikan Teluk Gelam kawasan wisata medis untuk memberi pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat.
“Keinginan kita adalah memberi pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat. Selain itu ada destinasi berobat di daerah ini untuk menjadi rujukan,” ujarnya.
Iskandar optimistis pengembangan wisata kesehatan di Teluk Gelam OKI dapat berkembang baik mengingat aksesibilitas dan daya dukung wilayah setempat.
“Ada akses tol, kawasan ini penunjang daerah sekitar OKI, OKU Timur hingga Mesuji, Lampung,” katanya.
Iskandar yakin kawasan Teluk Gelam dan wilayah sekitarnya akan bertumbuh jadi sentra ekonomi baru berbasis pariwisata medis.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan menyebut pengidap kanker makin bertambah setiap tahunnya. Saat ini pasien kanker di Indonesia telah menyentuh angka 4,8 juta.
