Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Banyuasin optimistis dapat mencapai target produksi sebanyak 1,3 juta ton gabah kering giling pada tahun ini dengan pengoptimalan lahan rawa menjadi sawah produktif.
Bupati Kabupaten Banyuasin Askolani mengatakan produksi padi tersebut juga merupakan peran dari daerah itu sebagai lumbung pangan nasional.
“Kami terus berupaya meningkatkan produksi, luas lahan bakal ditambah mejadi 263.368 hektare (ha) dengan begitu luas panen dan produksi diharapkan juga dapat meningkat,” katanya, Senin (13/7/2020).
Berdasarkan catatan Pemkab Banyuasin, luas panen padi daerah tersebut mencapai 213.813 ha dengan produksi mencapai 905.846 ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2019. Dari angka tersebut produksi beras asal Banyuasin sebanyak 519.684 ton.
Askolani menjelaskan, potensi tersebut lah yang dapat ditingkatkan pemkab. Salah satunya melalui optimalisasi lahan rawa.
“Lahan rawa lebak yang merupakan sawah seluas 25.713 ha di mana untuk satu kali tanam seluas 21.279 ha, sisanya seluas 2.562 ha sudah 2 kali tanam,” kata dia.
Baca Juga
Menurut bupati, terdapat 15 kecamatan yang menjadi area potensial untuk ditingkatkan luas tanamnya, seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha.
“Ada empat kecamatan potensial yang masih bisa dikembangkan secara optimal, Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan,” katanya.
Dia melanjutkan, pemkab pun berupaya meningkatkan penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, penyediaan alat mesin olah tanah modern dan pengolahan tanah secara insentif.
“Kami juga menyediakan saranan panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (verticaldryer) dan membangun RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi,” katanya.
Dengan upaya tersebut, kata Askolani, pihaknya pun optimistis Banyuasin juga dapat naik peringkat menjadi kabupaten nomor 1 produsen beras nasional.