Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurangi Dampak Corona, Sumut Siapkan Proyek Padat Karya Irigasi

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mulai menyiapkan proyek padat karya guna menjaga daya beli masyarakat yang terdampak pandemi Corona atau Covid-19.
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau pelaksanaan Program Padat Karya Tunai, di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (22/1)./ANTARA-Nova Wahyudi
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau pelaksanaan Program Padat Karya Tunai, di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (22/1)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mulai menyiapkan proyek padat karya guna menjaga daya beli masyarakat yang terdampak pandemi Corona atau Covid-19.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatra Utara Harianto Butarbutar mengatakan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mulai menyiapkan program padat karya, baik di bidang pekerjaan umum maupun bidang lainnya. Langkah ini guna membuka lapangan usaha bagi masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tidak hanya di tingkat provinsi, dinas tenaga kerja juga mendorong pemerintah kabupaten dan kota dapat membuat program padat karya yang menyasar warganya yang terdampak Corona. Dinas Tenaga Kerja Sumatra Utara mencatat sudah ada 14.000 pekerja yang tersebar di 283 perusahaan, terkena PHK dan dirumahkan.

"Kami mendorong SKPD untuk membuat program padat karya sepanjang kegiatannya bisa dilaksanakan untuk program tersebut," katanya dalam telekonferensi pada Jumat (8/5/2020).

Harianto menambahkan, pihaknya juga telah mengirimkan data buruh migran yang dapat menjadi peserta program padat karya yang diinisiasi Kementerian PUPR. Dinas Tenaga Kerja telah menyampaikan data 15.000 buruh migran kepada Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra, untuk pekerjaan di sektor irigasi.

Program padat karya diharapkan dapat terlaksana pada tahun ini. Adapun, besaran anggaran untuk proyek irigasi di Sumatra Utara masih belum diketahui.

"Program padat karya yang digagas oleh Kementerian PUPR, kami arahkan ke kabupaten dan kota yang menjadi kantong pekerja migran," imbuhnya.

Dinas Tenaga Kerja mencatat pekerja migran  yang telah pulang ke Sumatra Utara karena terdampak pandemi Covid-19 mencapai lebih dari 5.000 orang. Adapun, pada 2019 tercatat  pekerja migran legal mencapai 18.000 orang.

Harianto menyebut masih ada sekitar 2.200 pekerja migran yang akan kembali ke Sumatra Utara pada periode Mei-Juni 2020.

"Bagi pekerja migran yang merasa memiliki ketrampilan teknik bisa disampaikan ke dinas tenaga kerja setempat. Apakah bisa dipekerjakan di sektor irigasi atau lainnya," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper