Bisnis.com, PALEMBANG – Pembangunan dua proyek infrastruktur di Kota Pagaralam, Sumatra Selatan, dipastikan dimulai pada tahun ini untuk memudahkan akses masyarakat di daerah itu.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan bahkan Jembatan Lematang, yang merupakan salah satu dari dua proyek itu, akan menjadi program strategis nasional (PSN).
“Dalam waktu dekat saya akan menghadap Menteri PUPR dan menjadi PSN. Bahkan, sebelumnya saya sudah sampaikan proyek tersebut ke Menteri Perhubungan,” katanya, Kamis (16/1/2020).
Deru mengatakan sebetulnya proses lelang Jembatan Lematang telah dilakukan sejak tahun 2016, dengan nilai tender Rp400 miliar. Sejak awal Jembatan Lematang telah diusulkan sebagai PSN.
“Untuk mendesain ulang jembatan itu tidak mungkin, tapi tampaknya re-planning. Saya juga minta diadakan kajian amdal lalin (analisis mengenai dampak lingkungan lalu lintas). Pemkot Pagaralam siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kita ajukan ke Menteri PUPR,” katanya.
Tak hanya mempercepat pembangunan jembatan yang dananya bersumber dari APBN, Deru menambahkan, pihaknya juga bakal membangun Jembatan Air Betung melalui pendanaan dari bantuan gubernur (Bangub).
Menurut dia, selaku kepala daerah, dirinya berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada kabupaten/kota yang ada di Sumsel, asalkan memenuhi persyaratan.
"Selalu saya tekankan bantuan yang diberikan itu ada dasarnya, yaitu kebutuhan, kesiapan dana dan dampak ekonomi politik sosial budaya ke masyarakat,” katanya.
Dia berharap, Kabupaten Pagaralam dapat menghidupkan sektor pariwisata setelah adanya pembangunan infrastruktur di daerah itu. Apalagi, pemprov juga akan mendukung pembangunan akses jalan menuju Bandara Atung Bungsu di kabupaten itu.
“Buat event tahunan sehingga pariwisata Pagaralam semarak kembali. Ini sebagai recovery atas kasus ancaman binatang buas yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.
Sebelumnya, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni mengatakan pihaknya sudah menyiapkan semua kajian terkait proyek Jembatan Lematang dengan bentang 520 meter dan ketinggian 150 meter itu.
“Semua sudah siap baik perencanaan dan amdal. Kami optimistis pembangunannya segera terwujud dan diperkirakan selesai dalam rentang waktu 2 tahun--3 tahun,” katanya.
Alpian menjelaskan pembangunan jembatan Lematang sempat tertunda, dan sebelumnya telah ditenderkan dengan pemenangnya PT Nindya Karya.
Menurutnya tertundanya pembangunan jembatan Lematang pada waktu itu terkendala pada masalah pembiayaan.
Alpian mengemukakan jika pembangunan Jembatan Lematang terealisasi banyak manfaat yang diperoleh Pagaralam.
“Mempercepat akses Lahat--Pagaralam, serta memperkecil tingkat bencana alam seperti tanah longsor. Sebab saat ini ada dua titik rawan longsor di Lematang, dan membahayakan apabila dilalui truk dan bus besar,” paparnya.