Bisnis.com, PALEMBANG — Pemerintah Kota Pagaralam mendesak pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan Jembatan Lematang untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas di rute berkelok tersebut.
Wali Kota Pagaralam, Alpian Maskoni, mengatakan pembangunan Jembatan Lematang dinilai sangat mendesak agar tidak terjadi kembali kecelakaan serupa yang dialami Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang di liku Lematang beberapa hari lalu. Apalagi kecelakaan seperti itu sudah sering terjadi.
"Kami sudah usulkan agar pemerintah pusat membangun jembatan Lematang yang baru. Sebab memang lokasi tersebut sangat ekstrem," ujarnya, Kamis (26/12/2019).
Menurut Alpian, sebetulnya pemerintah daerah sudah pernah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut pada 2016 lalu. Bahkan perencanaan pun sudah dibuat, termasuk desain dan rencana kontruksi jembatan sudah dibahas, namun belum juga direalisasikan.
"Kondisi jalan yang naik serta turunan dan tikungan yang sangat tajam. Ini yang membuat kami mengusulkan pembangunan jembatan tersebut. Namun tentunya ini perlu adanya bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.
Alpian mengatakan, perencanaan usulan tersebut dibatalkan oleh pemerintah pusat dan hanya dilakukan pelebaran jalan yang dilakukan pada 2017 dan 2018 lalu untuk di lokasi tersebut.
Baca Juga
"Kejadian ini [kecelakaan Bus Sriwijaya] menjadi pintu masuk kami untuk melanjutkan kembali perencanaan pembuatan jembatan itu ke pemerintah pusat," jelasnya.
Lokasi jalan jatuhnya bus Sriwijaya tersebut, Alpian menambahkan, merupakan jalan yang dikelola oleh negara karena masuk sebagai jalan nasional.
Oleh karena itu, bupati meminta kepada pemerintah pusat untuk mengambil langkah dengan merealisasikan jembatan di sekitar lokasi. "Kami akan kembali mengajukan proposal pengajuan untuk membangun jembatan ini segera agar kejadian seperti ini tak terulang," katanya.
Seperti diketahui, Bus Sriwijaya dari Bengkulu menuju Palembang masuk ke jurang di Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagaralam, Sumsel, Senin (23/12/2019) malam pukul 23.15 WIB.
Secara total tim telah mengevakuasi 48 orang dari kecelakaan. Sebanyak 35 orang yang meninggal dan sebanyak 13 orang selamat.