Bisnis.com, MEDAN - Penyaluran kredit perbankan di Sumatra Utara masih merata di seluruh wilayah. Kredit yang disalurkan dari pihak perbankan masih didominasi di Kota Medan. Akibatnya, pertumbuhan penyaluran kredit di Sumut belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Perkembangan penyaluran kredit perbankan di Sumatra Utara (Sumut) pada triwulan III/2019 menunjukan tren yang menurun, terutama terjadi pada jenis modal kerja dan kredit konsumsi. Secara sektoral pertumbuhan yang menurun terutama pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan jasa.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara (Sumut) Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, saat ini penyaluran kredit perbankan masih terkonsentrasi di kota Medan. Secara spasial, penyaluran kredit masih terkonsentrasi di kota Medan sebesar Rp121,38 triliun atau 55% dari total kredit Sumut pada Agustus 2019.
“Ini yang harus kita dorong terus, supaya perbankan bisa mendorong kredit Sumut. Apalagi saat ini pertumbuhan kredit menunjukan tren penurunan,” kata Wiwiek, Rabu di Kantor Bank Indonesia Medan (2/10/2019).
Dia mengatakan total kredit di Sumut sampai dengan Agustus 2019 sebesar Rp216,58 miliar. Meskipun terjadi peningkatan sebesar 3,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, namun dilihat dari keseluruhan sektor kredit menunjukan tren yang menurun. Terutama pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan jasa.
Wiwiek mengatakan hal tersebut menjadi salah satu pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan. Dia meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk mendesak perbankan untuk mengucurkan kreditnya kepada masyarakat.
Selain itu, diharapkan perbankan juga lebih ekspansif dalam penyaluran kredit sampai dengan akhir Semester II/2019. Hal tersebut bisa terjadi lantaran kinerja industri pengolah Sumut juga melambat. Padahal, sektor tersebut menjadi penyokong pertumbuhan perekonomian. Jadi, sektor industri pengolahan diharapkan bisa kembali tumbuh, untuk itu membutuhkan modal kerja dari perbankan.