Bisnis.com, BATAM — Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada 2020 diprediksi menguat meski triwulan I/2019 ini pertumbuhan hanya 4,76 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, menuturkan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai memberikan pengaruh positif terhadap naiknya investasi di Batam.
“Jika dibandingkan dengan kenaikan investasi dan industri manufaktur secara nasional, Kepri khususnya Batam mampu melampaui pertumbuhan nasional. Ini bisa diartikan iklim investasi di Batam dan Kepri membaik setelah mengalami perlambatan cukup drastis dua tahun terakhir,” kata Rafki di Batam pada Senin (12/8/2019).
Rafki melanjutkan, Apindo berharap pihak terkait tidak cepat puas dengan kondisi positif ini. Pasalnya, langkah-langkah perbaikan juga harus terus dilakukan. Persoalan pengganjal masuknya investasi di Kepri seperti kepastian hukum dan kepastian berusaha harus diatasi.
“Ada juga aturan terkait diskon pajak yang masih belum keluar aturan turunannya. Lalu terkait pemanfaatan lahan tidur juga masih belum ada perbaikan signifikan,” kata Rafki lagi.
Selain itu, kemudahan perizinan dinilai Rafki juga masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus segera diselesaikan untuk menjamin kemudahan layanan investasi. Sebagai contoh, sistem online Single Submission (OSS) masih banyak persoalan karena belum terintegrasinya sistem antar lembaga terkait yang menjadi kendalanya.
Demikian juga dengan fasilitas kepelabuhanan dan mahalnya ongkos angkut kontainer dari Batam masih menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.“Kita sudah dapat janji akan diperbaiki namun implementasinya masih belum terasa,” kata Rafki lagi.