Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iklim Investasi Kepri Meningkat, Imbas Positif Perang Dagang

Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai memberikan pengaruh positif terhadap naiknya investasi di Batam.
Jembatan Tengku Fisabilillah atau dikenal dengan Jembatan Barelang terlihat dari udara di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (9/4/2017)./JIBI-Dwi Prasetya
Jembatan Tengku Fisabilillah atau dikenal dengan Jembatan Barelang terlihat dari udara di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (9/4/2017)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, BATAM — Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada 2020 diprediksi menguat meski triwulan I/2019 ini pertumbuhan hanya 4,76 persen.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, menuturkan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai memberikan pengaruh positif terhadap naiknya investasi di Batam.

“Jika dibandingkan dengan kenaikan investasi dan industri manufaktur secara nasional, Kepri khususnya Batam mampu melampaui pertumbuhan nasional. Ini bisa diartikan iklim investasi di Batam dan Kepri membaik setelah mengalami perlambatan cukup drastis dua tahun terakhir,” kata Rafki di Batam pada Senin (12/8/2019).

Rafki melanjutkan, Apindo berharap pihak terkait tidak cepat puas dengan kondisi positif ini. Pasalnya, langkah-langkah perbaikan juga harus terus dilakukan. Persoalan pengganjal masuknya investasi di Kepri seperti kepastian hukum dan kepastian berusaha harus diatasi.

“Ada juga aturan terkait diskon pajak yang masih belum keluar aturan turunannya. Lalu terkait pemanfaatan lahan tidur juga masih belum ada perbaikan signifikan,” kata Rafki lagi.

Selain itu, kemudahan perizinan dinilai Rafki juga masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus segera diselesaikan untuk menjamin kemudahan layanan investasi. Sebagai contoh, sistem online Single Submission (OSS) masih banyak persoalan karena belum terintegrasinya sistem antar lembaga terkait yang menjadi kendalanya.

Demikian juga dengan fasilitas kepelabuhanan dan mahalnya ongkos angkut kontainer dari Batam masih menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.“Kita sudah dapat janji akan diperbaiki namun implementasinya masih belum terasa,” kata Rafki lagi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Bobi Bani
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper