Bisnis.com, BATAM-Duta Besar (Dubes) RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun menyambangi Badan Pengusahaan (BP) Batam pada Selasa (6/8). Kehadiran Djauhari sendiri dibarengi dengan calon investor asal Tiongkok yang bergerak dibidang e-commerce, energi, dan properti.
Perusahaan bernama Sepco III Electric Power Construction Corporation ini, kata Djauhari sebelumnya sudah memiliki kerja sama dengan 19 negara termasuk di daerah lain di Indonesia. Kedatangan Djauhari yang disambut langsung oleh Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi ini, berisi penjajakan kemungkinan hadirnya kerja sama perusahaan ini di Batam.
Djauhari sendiri berharaap perwakilan perusahaan ini akan memberi kabar baik dalam bentuk realisasi kerja sama yang akan dijalani dalam waktu dekat. Dari kunjungan yang dijalani ini, Djauhari mengaku optimis akan ada kerja sama yang dilakukan.
"Mereka akan tertarik menanamkan modal di Batam, sesuai dengan prospek yang dinilai tepat. Ada rencana investasi kelistrikan, infrastruktur, ekonomi digital, dan energi," kata Djauhari kepada awak media.
Djauhari juga menjelaskan perusahaan asal Tiongkok ini tengah berkembang di bidang e-commerce. Ia berharap perusahaan itu akan membangun perusahaan serupa di Batam. Ia menilai SDM yang ada di Batam mampu dan mumpuni untuk mengisi jabatan diperusahaan ini jika nantinya terealisasi.
"Kita harap mereka masuk untuk itu. SDM di Batam sangat luar biasa, ada kawasan digital juga. Dalam kunjungan ini mereka sudah paham potensi Batam dan memberikan respon sangat baik. Mudah-mudahan mereka berjodoh," kata Djauhari lagi.
Baca Juga
Kunjungannya ke BP Batam ini, kata Djauhari, sejatinya merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Edy lebih dulu datang untuk mencari investor untuk menanamkan investasinya di Batam.
Keyakinan Djauhari ini, sejalan dengan hubungan baik yang saat ini terbangun antara Indonesia dan Tiongkok. Hal itu terbukti dengan telah nilai Investasi terbesar di Indonesia. Belum lagi dengan hubungan kepariwisataan yang pada prosesnya kunjungan wisman asal Tiongkok ke Indonesia juga terbilang tinggi.
"Investasi Tiongkok di Indonesia saat ini mencapai 73 miliar Dolar (USD) begutu juga wisatawan asal Tiongkok juga terbanyak kedua setelah Singapura," kata dia lagi.
Sementara itu, Edy menuturkan jika Batam merupakan daerah utama hadirnya investasi Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan Batam sebagai salah satu andalan Indonesia menghadapi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Edy melanjutkan, Batam memiliki sejumlah keunggulan dibanding daerah lain melalui statusnya sebagai kawasan FTZ. Batam juga memiliki ikatan dagang dalam bentuk Free Trade Agreement (FTA) dengan sejumlah negara yang memungkinkan proses impor produk dari Batam lebih ekonomis.
Karena itu, Edy menilai tidak salah jika Dubes RI untuk Tiongkok ini membawa perusahaan asal negara tirai bambu ini ke Batam. Dengan keunggulan itu, Batam dinilai lebih unggul dan menarik minat calon investor.
"Mereka tertarik di berinvestasi ke Batam, bukan hanya investasi di satu bidang saja, tapi beberapa bidang," kata Edy