Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu & Ramadan Dongrak Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 5,8%

Pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan tercatat tumbuh 5,80% pada triwulan II/2019 yang didorong oleh momen Pemilu, Ramadan dan Idulfitri yang jatuh pada periode tersebut.
Kota Palembang/Antara
Kota Palembang/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan tercatat tumbuh 5,80% pada triwulan II/2019 yang didorong oleh momen Pemilu, Ramadan dan Idulfitri yang jatuh pada periode tersebut.

Pertumbuhan tersebut dihitung Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel di atas nasional yang sebesar 5,05% meski melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih, pengeluaran konsumsi rumah tangga maupun lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) masih menjadi sektor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah itu.

“Momen pemilu ternyata berdampak pada pertumbuhan ekonomi, berbagai bentuk kegiatan dalam masa kampanye banyak dilakukan oleh partai politik. Di samping itu, moment bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri turut mendorong pertumbuhan di kedua kelompok tersebut,” katanya, Senin (5/8/2019).

Menurut Endang, struktur pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Sumsel menurut pengeluaran tidak menunjukkan perubahan berarti di mana konsumsi rumah tangga mendominasi.

Dia menambahkan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,11%. Pertumbuhan itu dipacu  naiknya realisasi seluruh pos belanja pemerintah Sumsel.

“Realisasi belanja modal pemerintah dan belanja bantuan sosial mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan triwulan II/2018,” katanya.

Sementara itu, dilihat dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Sumsel triwulan II/2019 masih didominasi sektor pertambangan, industri, sektor pertanian dan perdagangan.

Endang mengemukakan pemerintah daerah perlu mencari sumber pertumbuhan baru agar tidak mengandalkan sektor pertambangan saja.

“Kalau bergantung pada sumber daya alam [tambang batubara] tidak bisa karena pertambangan terus-menerus turun, harus ada sumber baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper