Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Penyalur BBM Satu Harga akan Beroperasi di Kepulauan Nias

Dua penyalur bahan bakar minyak (BBM) untuk program BBM satu harga bakal beroperasi di Kepulauan Nias tahun ini.
Awak mobil tangki (AMT) bersiap melakukan pengisian bahan bakar minyak ke dalam mobil tangki Pertamina/JIBI-Nurul Hidayat
Awak mobil tangki (AMT) bersiap melakukan pengisian bahan bakar minyak ke dalam mobil tangki Pertamina/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, MEDAN--Dua penyalur bahan bakar minyak (BBM) untuk program BBM satu harga bakal beroperasi di Kepulauan Nias tahun ini. 

Dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu (10/2/2019), tambahan penyalur ini akan meningkatkan penyebaran BBM dengan harga yang jual yang sama seperti di Pulau Jawa. 

General Manager Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki, mengatakan penyebaran BBM yang lebih murah belum merata. Sebagai contoh, dia menyebut harga BBM di kisaran Rp9.000 hingga Rp10.000 perliter untuk jenis premium dan solar.

Sementara itu, dengan terus bertambahnya penyalur, harga di tingkat konsumen di Kepulauan Nias bisa menyentuh Rp6.450 perliter premium dan Rp5.150 perliter solar. 

Saat ini, terdapat enam penyalur yang beroperasi di Kepulauan Nias. Sebagai gambaran, pada 2017 hingga 2018, rata-rata penyaluran premium yang terealisasi sebanyak 400 kiloliter (kl) perbulan dan solar 180 kl perbulan. 

"Tahun ini, akan ditambah lagi dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kepulauan Nias," ujarnya. 

Harga BBM yang lebih murah, katanya, bisa membuat nelayan di Kepulauan Nias mendapatkan biaya melaut yang lebih rendah.

Oleh karena itu, Kepulauan Nias menjadi sasaran pelaksanaan program BBM satu harga untuk wilayah Sumatra bagian utara. 

Secara total, terdapat 125 lembaga penyalur BBM dengan 22 di antaranya berada di Sumatra bagian utara yakni Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Kepulauan Riau.

Pada 2018, rata-rata penyaluran di lima wilayah ini sebanyak 904 kl premium dan 865 kl biosolar perbulan. 

"Masyarakat Nias yang mayoritas adalah nelayan, kini dapat melaut dengan biaya lebih efisien," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper