Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunaikan Janji, Pemprov Sumut Mulai Bangun Ulang Jembatan Ambruk di Nias Barat

Pemprov Sumatra Utara mulai mengeksekusi pembangunan jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe Nias Barat yang rubuh diterjang banjir.
Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution didampingi Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu, Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu serta Wali kota Gunung Sitoli Sowa'a Laoli melakukan ground breaking pembangunan jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna Kecamatan Manrehe Kabupaten Nias Barat, Jumat (13/6/2025) / Diskominfo Sumut
Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution didampingi Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu, Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu serta Wali kota Gunung Sitoli Sowa'a Laoli melakukan ground breaking pembangunan jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna Kecamatan Manrehe Kabupaten Nias Barat, Jumat (13/6/2025) / Diskominfo Sumut

Bisnis.com, MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara mulai mengeksekusi pembangunan jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe Nias Barat yang rubuh diterjang banjir pada Maret lalu.

Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution mengatakan bahwa pembangunan ini merupakan yang pertama dilakukan di masa pemerintahannya.

Tak tanggung-tanggung, jembatan penghubung utama Nias Barat dengan wilayah sekitar ini akan dibangun dengan tipe kelas A, setara dengan jembatan-jembatan di jalan nasional.

"Ini pembangunan infrastruktur pertama di era kepemimpinan kami, dan juga menjadi simbolis pembangunan infrastruktur di Nias," ucap Bobby Nasution di sela agenda peletakan batu pertama jembatan Idano Noyo, dikutip Sabtu (14/6/2025).

Bobby menambahkan, Pemprov Sumut akan mengganti konstruksi jembatan Idano Noyo yang rubuh akibat banjir dengan jembatan kelas A.

Anggaran Rp46,7 miliar akan digelontorkan untuk membangun jembatan yang membelah Sungai Noyo ini. Ditargetkan, pembangunan jembatan rampung pada Desember mendatang.

Pembangunan jembatan ini telah dijanjikan Bobby kepada masyarakat saat meninjau kondisi di Nias Barat pasca banjir Maret lalu.

Masyarakat Nias Barat meminta Idano Noyo dibangun kembali lantaran merupakan akses utama ke kawasan ini.

Putusnya jembatan disebut masyarakat telah menghambat aktivitas harian mereka, termasuk distribusi barang dan jasa.

Adapun jembatan Idano Noyo akan dibangun dengan teknik abutment (tanpa tiang di tengah) dengan panjang 95 meter. Lebar jembatan berkisar 9 meter, dengan pembagian sebanyak 7 meter untuk badan jalan dan masing-masing 1 meter trotoar di kedua sisi badan jalan.

Bobby menyebut pembangunan ini sekaligus menjadi simbolis pembangunan infrastruktur di Nias karena dalam waktu dekat Pemprov juga akan mulai memperbaiki sejumlah ruas jalan di kawasan ini dengan anggaran Rp204 miliar.

"Bulan Juli kita juga akan mulai memperbaiki jalan yang ada di Nias dengan anggaran Rp204 miliar, jadi butuh dukungan dan kerja sama semua pihak," ucap Bobby.

Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu mengatakan, masyarakat sekitar telah menyatakan dukungan untuk pembangunan jembatan.

Sebanyak 4 (empat) warga bahkan disebut Eliyunus menghibahkan tanah dan rumah mereka untuk pembangunan jalan.

"Ada 4 warga yang rumahnya terkena pembangunan jembatan ini, mereka telah berkomitmen dan menghibahkan tanahnya," kata Eliyunus Waruwu dalam agenda yang sama.

Bahkan dia menyebut ada seorang warga yang menghibahkan sebagian besar rumahnya hingga hanya tersisa sebanyak 2 meter untuk pembangunan tersebut. "Kita akan coba bantu warga tersebut agar memiliki rumah lagi," tutur Eliyunus.

Menguatkan pernyataan Eliyunus, salah seorang warga Nias Barat Sri Astriany Gulo mengaku senang dengan dimulainya pembangunan Idano Noyo.

Dia mengungkapkan kesulitan yang mendera masyarakat akibat rubuhnya jembatan yang menjadi akses utama menuju Nias Barat ini.

Sri Astriany Gulo menyebut, saat ini masyarakat harus menyeberangi sungai dengan perahu sewa untuk menjalankan aktivitas harian mereka.

"Setiap hari saya melewatinya pulang pergi, yang biasa dari rumah jam 7 pagi jadi harus jam 6 pagi, jadi tak efektif dan efisien, ditambah biaya Rp20 ribu sekali nyeberang, kami sangat berharap bisa selesai secepatnya," kata Sri Astriany Gulo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper