Bisnis.com, MEDAN - Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya (Siloam Medan) akan menyelenggarakan Simposium Ilmiah tentang Neuroscience dan Uro-Nephro 2025. Kegiatan ini akan di gelar pada Sabtu (14/06/2025) mendatang di Hotel JW Marriott Medan.
Sebagai Rumah Sakit center of excellence atau pusat layanan unggulan, acara ini akan menghadirkan para ahli dari berbagai bidang Neurosurgery, Neurology, Interventional Radiology, dan Uro-Nephrology.
Head Division Business Development, Hendrik menyampaikan bahwa simposium ilmiah ini hanya dibuka dengan kuota terbatas yakni 100 peserta dengan kategori Dokter Umum, Spesialis, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Tenaga Kesehatan lainnya.
“Dengan mengikuti kegiatan tersebut, para peserta bisa mendapatkan insight terkini seputar, pencegahan dan pengobatan stroke, bedah neurovaskular minimal invasif, kualitas hidup dalam bedah saraf dasar tengkorak, gambaran mengenai stroke, konsep Rumah Sakit siap stroke, dan kemajuan uro-nefro di Siloam Group,”jelasnya, Kamis (12/06/2025).
Selain itu, nantinya para peserta juga akan mendapatkan Satuan Kredit Profesi (SKP) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang menyatakan telah memenuhi kecukupan dalam kegiatan pembelajaran, pelayanan, dan pengabdian yang digunakan untuk perpanjangan perizinan atau Surat Izin Praktik (SIP) bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan.
“Namun peserta hanya akan mendapatkan SKP Kemenkes RI apabila memenuhi persyaratan seperti hadir langsung di lokasi acara, mengikuti acara simposium hingga selesai dan tercatat dalam rekap panitia,” ujarnya.
Dijelaskannya juga bahwa, hadirnya simposium ini melihat kegawatdaruratan uronefrologi merujuk pada kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera dalam bidang urologi dan nefrologi. Kondisi ini meliputi, namun tidak terbatas pada infeksi saluran kemih yang berat, obstruksi saluran kemih, gagal ginjal akut, batu ginjal yang menyebabkan kolik ginjal, dan masalah urologi lainnya yang memerlukan penanganan cepat dan tepat.
“Dalam situasi kegawatdaruratan uronefrologi, pengetahuan yang tepat dan tindakan yang cepat dari tenaga medis sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan memperbaiki prognosis pasien. Oleh karena itu, diseminasi informasi terkini dan peningkatan keterampilan praktis dalam menghadapi kegawatdaruratan uronefrologi menjadi sangat penting bagi para profesional medis,” jelasnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Siloam Medan resmi dikabarkan sebagai Stroke Ready Hospital yang akan menangani permasalah stroke secara cepat dan tepat. Direktur Utama RS Siloam Dhirga Surya Medan, dr Maria Christina Abiwiyanti menyampaikan bahwa layanan stroke ini telah ada sejak 2015 silam. Dengan rata-rata pasien mencapai 3-5 orang perbulannya.
“Penyakit stroke masuk empat besar penyakit yang menyebabkan kematian dan kecacatan tertinggi, termasuk di Medan. Penyakit ini menyerang orang yang berisiko, seperti penderita hipertensi, diabetes, maupun mereka yang tidak menerapkan kebiasaan hidup sehat,” sampainya saat agenda peluncuran Siloam Dhirga Surya Stroke Ready Hospital di Medan, Rabu (5/3/2025) lalu.
Dengan komitmen, pelayanan, fasilitas, tenaga kesehatan, prosedur penanganan, dan penindakan lanjutan yang mumpuni sehingga RS Siloam Medan lolos menjadi pusat layanan strok. Langkah utama dalam penanganan ini dengan menekan angka fatalitas yaitu melakukan penanganan sesegera mungkin, terutama dalam 4,5 jam (golden period) sejak gejala awal penyakit ditemukan.
“Hadirnya Stroke Ready Hospital ini menjadi upaya kami untuk menurunkan angka kesakitan dan komplikasi pada pasien strok,” ucapnya.
