Bisnis.com, PADANG — Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan rasio elektrifikasi di Pulau Sumatra mencapai 100% pada tahun depan, sehingga tidak ada lagi masyarakat di kepulauan paling barat Indonesia itu yang tidak menikmati listrik.
Direktur Bisnis Regional Sumatra PLN Wiluyo Kusdwiharto menyebutkan rasio desa berlistrik sudah mencapai 100%, dan rasio elektrifikasi secara keseluruhan ditarget mencapai 100% tahun depan.
“Kami prioritaskan daerah – daerah 3T [tertinggal, terdepan, dan terluar], karena masih ada di beberapa provinsi, Sumbar, Sumut, Aceh, dan yang lain,” katanya saat peresmian Listrik Desa (Lindes) Jorong Lubuk Labu, Kabupaten Dharmasraya, Rabu (21/11/2018).
Dia menyebutkan akses listrik untuk daerah terluar dan tertinggal menjadi prioritas utama perseroan, sesuai dengan program pemerintah untuk mengejar elektrifikasi 100%, meski secara ekonomis tidak layak.
Dia mencontohkan pemasangan jaringan listrik ke Jorong Lubuk Labu dan Jorong Sungai Limau Nagari Banai, Kabupaten Dharmasraya menghabiskan anggaran hingga Rp7 miliar, karena akses ke lokasi yang sangat sulit.
Padahal, nagari/desa tersebut hanya berjarak 70 kilometer dari Pulau Punjung, pusat pemerintahan setempat. Namun, karena katerbatasan akses jalan, rute tersebut mesti ditempuh hingga mencapai 4 jam perjalanan.
Makanya, imbuh Wiluyo, pertimbangan penyediaan listrik untuk daerah terluar itu adalah bukan mencari keuntungan, tetapi untuk pemerataan akses listrik bagi masyarakat.
Adapun, untuk persedian listrik di wilayah Sumatra, dia mengklaim pasokan berlebih karena ada cadangan daya sebesar 7% - 15% yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
“Dari sisi suplai tidak ada masalah di Sumatra, cadangan daya kami ada 7% - 15%,” ujarnya.
Susiana Mutia, General Manager PLN Wilayah Sumbar mengatakan target rasio elektrifikasi di wilayah kerjanya tahun ini sebesar 91,59% dan diyakini bakal bertambah tahun ini.
“Untuk Lindes Lubuk Labu, dari 60 rumah warga, sebanyak 58 sudah teraliri listrik melalui program ini,” katanya.
Dia mengharapkan kehadiran listrik di daerah itu akan meningkatkan aktifitas dan perekonomian masyarakat, sehingga bisa bersaing dan sebanding dengan nagari lainnya yang sudah lebih dulu menikmati listrik.
Susiana mengungkapkan masih ada tiga kabupaten yang masuk kategori 3T di Sumbar, yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, dan Solok Selatan. Perseroan, imbuhnya, akan memprioritaskan pengadaan listrik di daerah itu.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengapresiasi kebijakan PLN yang sudah memfasilitasi akses listrik masyarakat setempat, sehingga rasio elektrifikasi di daerah itu sudah mencapai 100%.
“Kami apresiasi [PLN], karena Jorong Lubuk Labu adalah daerah paling ujung di Kabupaten Dharmasraya dan aksesnya sulit sekali, dan akhirnya masyarakat bisa menikmati listrik,” ujarnya.
Selain listrik, Sutan Riska berjanji akan memprioritaskan pembangunan jalan ke daerah itu. Dari total 70 kilometer, sekitar 11 kilometer dalam kondisi sangat parah dan tidak bisa diaspal, melainkan harus dibeton agar tidak gampang rusak.
“Untuk jalan sudah ada anggarannya tahun ini. Kami prioritaskan 11 kilometer itu, jadi tidak diaspal biasa, tapi dibeton. Targetnya 2020 sudah selesai semua,” katanya.