Bisnis.com, MEDAN— PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk., emiten berkode AMIN, membidik peningkatan pendapatan hingga 20% menjadi Rp300 miliar untuk tahun buku yang akan berakhir pada 2019.
Presiden Direktur PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk. Rudy Susanto optimistis target yang ditetapkan perusahaan akan tercapai. Pasalnya, hingga saat ini perusahaan telah mencatatkan book order senilai Rp210 miliar.
“Dibandingkan dengan periode yang sama tahuh lalu ada peningkatan [target pendapatan] dari Rp240 milar ke Rp300 milar. Yang sudah tercapai, ada book order Rp210 miliar dari target Rp300 miliar dan ada Rp100 miliar masih dalam negosiasi,” jelasnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Untuk mencapai peningkatan target ini, pihaknya pun melakukan sejumlah langkah seperti memperluas jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Seperti diketahui, saat ini perusahaan masih berfokus pada produksi boiler untuk karet dan kelapa sawit sebagai produksi utama.
Ke depannya, perusahaan berharap bisa memperluas produksi boiler untuk industri-industri lain seperti minyak dan gas, gula, tekstil dan perkayuan (plywood).
Untuk mewujudkan strategi ini, perusahaan berencana mengakuisisi satu perusahaan yang memproduksi boiler untuk industri di segmen baru.
Dengan semakin bervariasinya produk boiler milik AMIN, perusahaan juga berharap bisa memperluas target pasarnya baik di dalam maupun di luar negeri. Saat ini, AMIN telah memasarkan produk ke 7 negara dari Afrika, satu dari Amerika Latin, dan satu dari Asia yakni Papua Nugini.
Ke depan, pihaknya menyasar semua negara penghasil karet dan sawit yang ada di garis khatulistiwa. Di dalam negeri, perusahaan telah melayani pelaku usaha dari berbagai provinsi hingga ke Papua Barat.