Bisnis.com, MEDAN—PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk. emiten berkode AMIN, akan menggenjot pendapatan dari layanan purna jualguna mencapai target pendapatan sebesar Rp300 miliar yang ditetapkan pada tahun buku yang akan berakhir pada Januari 2019.
Target ini 20% lebih tinggi dibandingkan target pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp240 miliar.
Rudy Susanto, Presiden Direktur emiten penghasil boiler berkode AMIN ini menyebutkan, produksi boiler masih akan menjadi bisnis utama perseroan, pilihan menggenjot layanan purna jual bisa menjadi alternatif lain seiring dengan masih besarnya peluang di sektor ini.
“Kita tidak hanya menjual boiler saja, tapi dari setiap boiler yang sudah dipasarkan perusahaan, kita juga mengambil nilai dari aftersales,” katanya akhir pekan lalu.
Menurutnya, layanan aftersales yang ditawarkan perusahaan tak hanya terbatas pada produk-produk yang diproduksi sendiri, tetapi juga oleh kompetitor. Selain itu perbaikan, pihaknya juga akan menyediakan layanan modifikasi boiler sebagai bagian dari layanan aftersales.
Layanan ini tak hanya berlaku bagi pelanggan di dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Seperti diketahui, saat ini AMIN telah memiliki sejumlah pelanggan yang berasal dari Amerika Latin, Afrika dan Papua Nigini.
“Jadi, itu pangsa pasarnya masih besar sekali untuk di dunia kelapa sawit. Juga, kita bukan hanya industri kelapa sawit di Indonesia. Hampir semua perusahaan di Afrika yang memiliki industri kelapa sawit menggunakan produk Atmindo,” katanya.