Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat daerah itu mengalami inflasi sebesar 0,19% sepanjang April 2018. Salah satu komoditas utama penyumbang inflasi adalah bawang merah.
Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Joni Kasmuri mengatakan dengan angka inflasi April, sampai saat ini inflasi berjalan telah mencapai 1,04%.
"Selama April 2018, Riau mengalami inflasi 0,19%. Dengan begitu, inflasi berjalan Januari-April 2018 adalah sebesar 1,04% dan inflasi tahunan sebesar 3,63%," sebutnya, Rabu (2/5/2018).
Joni menyatakan angka inflasi Riau adalah rata-rata dari tiga kota acuan yang dihitung yakni Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan. Ketiga kota ini mengalami inflasi masing-masing 0,2%, 0,14%, dan 0,17%.
Secara umum, inflasi di Riau pada April 2018 disebabkan adanya kenaikan harga paling besar dari kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 1,61%. Sementara itu, kelompok bahan makanan yang biasanya menyumbang kenaikan harga paling tinggi, justru hanya berkontribusi sebesar 0,08% pada total inflasi bulan lalu.
Adapun tiga komoditas terbesar penyumbang inflasi yaitu bawang merah, obat dengan resep, dan daging ayam ras.
"Untuk obat dengan resep ini menjadi penyumbang karena biasanya obat resep banyak yang beli obat paten impor. Harganya naik karena imbas nilai tukar rupiah terhadap dolar," terangnya.
Sementara itu, tiga komoditas terbesar penyumbang deflasi di Riau yaitu cabai merah, beras, dan tomat sayur.