Bisnis.com, PADANG—Empat embung konservasi yang berfungsi untuk konservasi air akan dibangun di Provinsi Sumatera Barat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V dengan nilai proyek lebih kurang Rp23 miliar.
Kepala BWSS V Maryadi Utama di Padang, Senin, mengatakan pembangunan embung tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan di Sumbar.
"Proyek pelaksanaan embung tersebut sedang dalam proses lelang," kata dia.
Ia menyebutkan lokasi tempat pembangunan embung tersebut adalah di Sengon, Kabupaten Limapuluh Kota dengan volume 30 ribu meter kubik dengan nilai paket pengerjaan sebesar Rp7 miliar.
Kemudian di Bagurai, Kabupaten Agam dengan volume 10 ribu meter kubik dengan nilai paket Rp8 miliar.
"Sedangkan embung Darek Ulakan, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan lanjutan dari sebelumnya dan juga masih dalam proses lelang dengan nilai paket Rp4 miliar, volume lima ribu meter kubik," jelasnya.
Sementara embung Bunga Rawang di Kabupaten Agam dengan volume lima ribu meter kubik, nilai paket pengerjaan sebesar Rp4 miliar.
Ia menjelaskan, embung merupakan bangunan yang berbentuk kolam yang berfungsi untuk menyimpam ketersediaan air dan dapat dimanfaatkan saat kekurangan air ketika musim kemarau.
Sehingga kata dia ketika musim kemarau lahan pertanian tidak akan mengalami kekeringan, karena ketersediaan air telah terjamin dengan adanya embung tersebut.
"Dan pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pangan di Sumbar," ujar dia.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini Kementerian PUPR terus mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan waduk, embung, dan jaringan irigasi yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.
Dalam kurun waktu 2015-2019, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan meliputi pembangunan lanjutan 16 bendungan yang belum selesai pada 2014 dan 49 bendungan baru.