Bisnis.com, MEDAN—Bursa Efek Indonesia Perwakilan Medan mengungkapkan sepanjang 2017 jumlah investor saham di Sumatra Utara meroket hingga 160% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Muhammad Pintor Nasution, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Medan mengatakan, secara nasional pertumbuhan jumlah investor saham di Sumatra Utara sepanjang 2017 menjadi yang tertinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
“Target penambahan single investor identification (SID) baru sepanjang 2017 adalah 4.180, namun realisasinya mencapai 6.600. Atas kenaikan yang sangat signifikan ini, target SID baru pada 2018 lebih dari 8.000 account,” ujarnya di Medan, Kamis (22/02).
Dia merinci, hingga akhir Desember 2017 jumlah total investor saham asal Sumatra Utara mencapai 27.137 orang. Hingga saat ini, Kota Medan menjadi wilayah dengan investor terbanyak di Sumatra Utara.
Dari segi transaksi, lanjutnya, 3-5 wilayah di Sumatra Utara secara rutin menjadi wilayah dengan transaksi teraktif di Indonesia, yaitu a.l Kota Medan, Pematangsiantar, Tebing Tinggi, dan Deli Serdang.
Berdasarkan nilai aset, lanjutnya, per Desember 2017 total aset atau portofolio investor asal Sumatra Utara mencapai Rp7 triliun. Berdasarkan demografi, 80% investor didominasi oleh usia di atas 40 tahun.
Risca Barnadetta, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 mengatakan, peluang penambahan jumlah investor baru di Indonesia masih sangat besar.
“Berdasarkan data OJK, jumlah masyarakat Indonesia yang memahami pasar modal hanya sekitar 4%, sementara yang menjadi investor aktif baik saham dan obligasi hanya 1,25% dari jumlah penduduk,” tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, porsi penduduk yang memahami pasar modal berbasis syariah bahkan hampir 0%. Padahal, tuturnya, sebanyak 30% perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia masuk dalam kategori saham syariah.